Hai selamat pagi sobat gaweanedolan. Senang sekali rasanya saya masih bisa berbagi cerita, berbagi informasi, berbagi tips saat berwisata/traveling ke suatu tempat. Di pertengahan bulan Februari yang lalu seperti yang telah saya tulis di perjalanan saya dan seorang teman, Ahsan namanya kami melakukan perjalanan darat dari Semarang menuju ke Jombang. Dan setelah dari Jombang kami ke Blitar, ziarah ke makam Bapak Soekarno. Silakan dibaca dan selamat menikmati.
Sejarah Makam Soekarno
Makam Soekarno adalah makam Presiden Republik Indonesia yang pertama yakni Ir. Soekarno. Makam Soekarno diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 12 Juni 1979. Dan kemudian dibangunlah museum didekat Makam Soekarno. Museum ini diresmikan oleh Presiden Indonesia saat itu yakni Ibu Megawati Soekarno Putri pada 3 Juli 2004. Sejak diresmikan sampai sekarang tempat ini selalu ramai pengunjung apalagi saat musim liburan panjang. Makam dan Museum Soekarno selain sebagai wisata rohani juga bisa menjadi wisata edukasi bagi pengunjung.
Dimana letak Makam Soekarno?
Makam Soekarno terletak di Jalan Ir. Soekarno Desa Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Karena lokasinya yang berada di tengah kota maka tak sulit untuk mencarinya. Makam Soekarno ini hanya berjarak sekitar 2,7 km dari pusat kota/alun-alun Kota Blitar yang dapat ditempuh tak kurang dari 10 menit.
Berapa tiket masuk ke Makam Soekarno?
Pada hari Selasa tanggal 19 Februari 2019 lalu saya dan Ahsan berkunjung ke Makam Soekarno di Blitar dan membayar tiket masuk masing-masing Rp.3.000. Memasuki bangunan Museum dan Makam Soekarno kita disambut oleh patung beliau yang sedang duduk di atas kursi. Kemudian museumnya ada di sebelah kiri dari patung tersebut. Karena tujuan awal kami adalah untuk berziarah dahulu maka kami ke makam Bung Karno dulu. Oh iya tiket tersebut adalah untuk ke makam, kalau ke museumnya gratis.

Apa yang ada di Makam Soekarno
Di depan kompleks makam Bung Karno ini ada sebuah gapura yang memandakan kalau itu adalah pintu masuknya. Kemudian di sebelah kiri gapura ada sebuah masjid atau mushola yang bisa digunakan untuk beribadah peziarah. Kemudian di sebelah kanan gapura ada gazebo yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat sejenak melepas lelah. Di area makam terdapat beberapa pohon yang menambah asri tempat tersebut.

Museum Soekarno
Begitu selesai ziarah, saya dan Ahsan sempat melihat aneka souvenir yang dijual di dalam kompleks Makam dan Museum Soekarno ini. Ada berbagai macam gantungan kunci, gelang, dan pernak-pernik lainnya. Sebenarnya ada niatan untuk membeli, ah sayang saat itu dompet sedang menipis ehehe. Puas melihat aneka souvenir, kami sempatkan untuk masuk ke museum.

Ada apa saja di Museum Soekarno ini?

Bagian I
Memasuki museum saya langsung menuju ke bagian resepsionis untuk mengisi buku tamu. Di bagian pertama museum ini ada barang koleksi pribadi dari Soekarno. Ada lukisan Soekarno yang terkenal karena keunikannya. Konon katanya lukisan ini matanya bisa bergerak ke kiri ke kanan. Entah, saat saya kesana saya malah belum tahu hal ini. Dan saya baru tahu kalau lukisan tersebut katanya matanya bisa gerak-gerak karena diberitahu oleh teman. Oke lanjut ya, kemudian di museum ini teman-teman bisa menjumpai sebuah bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati. Kemudian ada sebuah foto Soekarno saat sedang sungkem kepada ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Ada pula koleksi uang kuno Indonesia bergambar Soekarno. Ada pula koper beliau yang terbuat dari bahan kayu dengan frame besi dimana koper ini digunakan saat beliau dipenjara.

Bagian II Ruang Foto-foto, lukisan dan hal yang berkaitan dengan Soekarno
Di sini terdapat foto dari Soekarno muda sampai dengan foto beliau tua. Ada pula koleksi replika rumah-rumah beliau saat diasingkan. Ada pula gelar-gelar Doktor Honoris Causa yang pernah diraih oleh Soekarno dari beberapa universitas baik dari lyar negeri maupun dalam negeri. Ada pula foto saat Soekarno sedang menjalankan haji entah saya lupa tahun berapa hajinya.

Bagian III Buku-buku dan Filateli Soekarno
Tak banyak yang saya lihat disini, karena saya langsung segera meninggalkan museum ini. Namun disini kita bisa melihat banyak oerangko yang bergambar Soekarno dan beberapa koleksi buku yang dimiliki beliau.

Meninggalkan Blitar
Meski hanya sebentar di Blitar, saya tetap bisa menikmatinya. Berziarah ke makam seorang Founding Father bangsa ini dan mengunjungi museumnya membuat saya sadar bahwa betapa pentingnya bagi kita untuk tahu dan mengambil hikmah dari setiap perjuangan pendiri bangsa ini.
“Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah”
Salam Gaweanedolan
Baca juga: Telaga Sidringo, Ranu Kumbolo dari Tanah Jawa Tengah
Pengin ke museumnya, sepertinya kental akan sejarah kharismatik Ir. Soekarno