Balekambang, wisata alam dan wisata sejarah di Batang

Kabupaten Batang

Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Berbatasan dengan kabupaten Kendal di sebelah timur, berbatasan dengan kabupaten Banjarnegara di selatan, berbatasan dengan kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan di sebelah Barat, dandi sebelah utara berhadapat langung dengan laut Jawa. Membahas tentang wisata di  Batang takkan ada habisnya, banyak destinasi wisata baik wisata sejarah, wisata religi, wisata budaya, wisata kuliner dan wisata alam. Nah kali ini saya akan membahas tentang wisata alam dan  sejarah di Batang tepatnya adalah Balekambang.

Balekambang adalah salah satu alternatif wisata alam dan sejarah di Batang. Lalu dimana lokasi Balekambang ini? Balekambang berlokasi di Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Keunikan tempat ini adalah lokasinya yabg berada di pinggir sawah, pinggir hutan dan dekat dengan rel kereta api.

balekambang terletak di pinggir sawah dan rel kereta api
balekambang terletak di pinggir sawah dan rel kereta api

Sejarah Balekambang

Sebagai tempat wisata alam dan sejarah, Balekambang sangat indah. Balekambang sendiri berarti adalah tempat terapung. Menurut cerita dahulu, setelah Ki Bahurekso berhasil menaklukan Alas Roban, Sultan Mataram menjadikan tempat ini sebagai pesanggrahan dalam  menghimpun kekuatan untuk penyerangan ke Batavia. Menurut cerita masyarakat sekitar tempat ini juga dinamakan dengan Tunggorono yakni yang menguasai wilayah tersebut.  Dipercaya bahwa sejak turun temurun tempat ini dijaga oleh sosok ular besar yang digambarkaan dalam Arca Ular yag ada dibawah pohon beringin.Di Balekambang ini dulu juga terdapat sebuah arca Sri Vasudhara yang kini dapat dijumpai di Museum Ranggawarsita.

Balekambang

Balekambang adalah sumber mata air yang mengalir dibawah pohon beringin yang ada di sekitar kolam tersebut. Kalau orang jawa bilang tempat ini adalah sendang, yang artinya sumber air yang mengalir dan biasanya ada pohon besar didekatnya. Balekambang sendiri tidak usah lagi diragukan kesegaran airnya. Teman-teman sekalian saya sarankan untuk mencoba sendiri dingin dan segarnya air di Balekambang ini. Selain untuk mandi, Balekambang juga digunakan untuk pengairan sawah di sekitarnya.

kesegaran balekambang
kesegaran balekambang

Bagaimana cerita saya di Balekambang

Pagi itu hari Minggu kebetulan teman saya Imam sedang pulang kampung ke Batang dan jadilah saya ikut main kerumahnya.  Karena memang rumah Imam dekat dengan Balekambang ini. Oh iya saya tak lantas langsung bermain ke Balekambang, karena sedikit capek saya putuskan untuk istirahat sebentar dan agak siang kesana.

Siangnya setelah badan fit, saya diantar Imam menuju Balekamban. Dengan mengendarai sepeda motor, kami melewati rumah-rumah warga dan sawah. Lalu motor kami parkir di ujung jalan pinggir sawah. Setelah itu kami menyebrangi rel kereta api. Kemudian berjalan kaki sebentar dan sampailah ke Balekambang. Betapa indah tempat ini. Bisa dibilang hampir mirip lah dengan umbul-umbul yang ada di Boyolali dan Klaten. Tanpa basabasi saya langsung melepas baju dan segera nyemplung ke Balekambang ini. dan benar saja, airnya segar dan dingin. Cocok sekali disaat cuaca sedang panas-panasnya. Disini pun kita dapat melihat dasar kolam karena airnya yang jernih dan kita dapat menjumpai ikan-ikan kecil.

kereta api nampak melintas
kereta api nampak melintas
Imam saat menikmati kesegaran Balekambang
Imam saat menikmati kesegaran Balekambang

Puas mandi dan badan sudah agak kedinginan, saya putuskan untuk menyudahi petualangan ini. Bersama dengan Imam saya kembali kerumahnnya. Kemudian sore hari kami bersiap untuk kembali ke Semarang. Sekian cerita saya kaali ini tentang Balekambang. Tetap cintai keindahan negeri ini dengan menjaganya, dengan merawatnya. Jangan nyampah sembarangan. Salam Gaweanedolan.

Ngecamp di Ampelgading Homeland Camp Area

Ampelgading Homeland Camp Area

Sebagaimana pengalaman saya tentang mendaki gunung Ungaran beberapa waktu yang lalu, kali ini saya pun masih punya cerita yang juga menarik seputar wisata di kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang selain memiliki tempat wisata seperti  Candi Gedong Songo, Umbul Sidomukti, Taman Bunga Celosia, dan Camping Ground Basecamp Mawar ternyata masih ada tempat lain yang patut untuk dikunjungi. Tempat yang akan saya bahas ini adalah sebuah Camping Ground di lereng Gunung Ungaran yang dapat menjadi alternatif tempat rekreasi wisata yang ramah untuk semua kalangan. Apakah nama tempatnya? Ya, namanya Ampelgading Homeland Camp Area. Mari simak cerita saya.

ampelgading homeland
ampelgading homeland

Lokasi Ampelgading Homeland Camp Area

Sebelum bercerita, perlu kiranya teman-teman untuk tahu dimanakah letak Ampelgading Homeland Camp Area ini.  Ampelgading Homeland berlokasi di Dusun Ampelgading Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tempat wisata ini berada di lereng Gunung Ungaran. Berlokasi di ketinggian 1300 mdpl membuat tempat ini sangat sejuk dan udaranya segar. Dengan suasana khas pegunungan , teman-teman akan dimanjakan oleh pemandangan kabupaten Semarang dari ketinggian. Ada beberapa tempat  yang dapat dilihat dari sini diantaranya adalah keindahan Rawapening, gagahnya Gunung Merbabu, Gunung Andong, dan Gunung Telomoyo. Bahkan jika beruntung, teman-teman bisa menyaksikan sunrise yang begitu indah.

ampelgading homeland camp area
ampelgading homeland camp area

Bagaimana perjalanan saya ke Ampelgading Homeland Area?

Hari itu jumat 14 Desember 2018, saya dan dua teman saya berkesempatan untuk mengunjungi Ampelgading Homeland Camp Area. Kami berangkat dari Kota Semarang malam hari dan sampai di lokasi kira-kira jam 10 malam. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan saat datang ke Ampelgading Homeland Camp Area  ini, apa sajakah itu? Pertama, akses untuk menuju tempat ini jalannya agak sempit, dan di beberapa titik banyak yang rusak. Lebar jalan hanya sekitar 3 m. Kedua, usahakan saat datang kesini, mobil ataupun motor dalam keadaan prima. Seperti yang saya alami, motor yang saya naiki tidak kuat nanjak sehingga terpaksa harus turun dan jalan kaki. Begitu pula sebaliknya, saat turun, harus berhati-hati apalagi yang memakai motor matic, remnya jangan sampai panas agar tidak blong. Ketiga, kalau mau ngecamp disini lebih baik berangkat siang ataupun sore, jangan malam hari karena lampu penerangan masih minim sepanjang perjalanan dari pintu masuk sampai ke lokasi.

ampelgading homeland
ampelgading homeland

Ngecamp di Ampelgading Homeland Camp Area

Malam itu sesampainya di lokasi, kami registrasi masing-masing membayar 15 ribu rupiah. Tenda kami gelar, dan kami menikmati dinginnya malam dari dalam tenda. Karena sepanjang sore hingga malam gerimis tak kunjung reda. Paginya, alhamdulillah kami dapat menikmati keindahan sunrise yang begitu mempesona. Pagi itu, Gunung Merbabu juga nampak indah. Ah, perpaduan yang sempurna. Ditambah suasana yang tidak terlalu ramai seakan menambah kesan eksklusif tempat ini. Siangnya,  setelah beres-beres dan bersih-bersih kami pulang ke Semarang. Sekian cerita seru saya saat mengunjungi Ampelgading Homeland Camp Area. Jangan sungkan untuk mencoba hal baru dalam hidupmu. Nikmati hidup. Lets traveling.  Salam gaweanedolan.

Baca juga Pendakian Gunung Ungaran via Mawar

Surga tersembunyi di Boyolali Utara-Wisata di Boyolali

Kabupaten Boyolali adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Dahulu termasuk ke dalam wilayah karesidenan Solo dengan ciri plat motor AD nya. Disini juga terdapat Bandara Internasional Adi Soemarno yang melayani pemberangkatan jamaah haji. Terdapat pula asrama haji Donohudan yang merupakan tempat bagi calon jamaah haji sebelum diterbangkan ke Arab Saudi. Eits tapi kali ini saya tidak akan membahas jamaah haji ya, hehe. Saya akan membahas wisata di Boyolali daerah utara.

Mengenal wisata di Boyolali Utara

Boyolali utara akan selalu ada di hati saya. Cerita ini bermula ketika waktu itu saya dan ratusan teman lainnya dari Kampus UIN Walisongo Semarang mendapat tugas untuk melakukan pengabdian di daerah Boyolali utara yang meliputi wilayah kecamatan Wonosegoro, kecamatan Kemusu dan kecamatan Juwangi. Kami melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama 45 hari, terhitung mulai dari tanggal 27 September 2016 s/d tanggal 10 November 2016. Jika saat ini adalah bulan Desember 2018 maka sudah hampir 2 tahun lamanya cerita itu terjadi. Mengapa saya baru menulisnya sekarang? Karena waku itu belum ada dorongan untuk menulis. Setidaknya saya mencoba menulis pengalaman saya di Boyolali, meskipun agak terlambat tapi tidak apa-apa daripada tidak sama sekali. Lantas sebenarnya bagaimana yang teman-teman dengar selama ini mengenai wisata di Boyolali Utara? tentu yang terlintas di pikiran teman-teman ah pasti daerah yang gersang dan hanya ada banyak hutan jati. Tapi tahukah teman-teman sekalian bahwa Boyolai utara juga menyimpan wisata yang tak kalah menarik dan patut untuk dikunjungi. Apa sajakah wisatanya?

kedunggoro
kedunggoro

1. Air Terjun Kedunggoro

Air Terjun Kedunggoro adalah salah satu tempat wisata di Boyolali yang menarik yang sangat saya rekomendasikan saat sedang berada di Boyolali Utara. Dimanakah letaknya? Air terjun Kedunggoro terletak di Desa Bolo kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali. Waktu itu saya datang kesana sekitar seminggu setelah KKN. Dari lokasi KKN saya desa Bandung kecamatan Wonosegoro hanya butuh waktu tidak kurang dari 10 menit. Cukup dekat bukan? Dulu akses masuk dari jalan raya sampai ke tempat wisata ini kurang bagus jalannya, tapi tenang saja saat ini di tahun 2018 jalannya sudah bagus. Jadi penasaran kan ingin kesini? Jika teman-teman berangkat dari Boyolali kota maka membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dengan sepeda motor ataupun mobil. Rute yang dapat diambil adalah melewati jalan lintas Boyolali-Salatiga kemudian masuk ke Sruwen dan lurus saja sampai ke perempatan Karanggede tetap lurus, mengambil arah Wonosegoro. Dari perempatan Karanggede cukup membutuhkan waktu sekitar 10 menit dan akan sampailah di desa Bolo. Kalau bingung dan ragu, jangan sungkan untuk bertanya pada warga sekitar dan mereka akan senang hati membantu.

Air Terjun Kedunggoro
Kesegaran Air terjun Kedunggoro

Bagaimana kondisi di lapangan

Sepanjang perjalanan setelah memasuki desa Bolo adalah sawah di sebelah kiri dan kanan, ada juga perbukitan di sebelah kanan. Pemandangaan yang cukup memanjakan mata. Setelah sampai di parkiran, teman-teman sekalian masih harus berjalan kaki dan menyebrangi sungai yang merupakan aliran dari air terjun tersebut. Nah setelah terdengar gemercik suara air, teman-teman pasti akan merasa kagum dengan pemandangannya yang indah. Air Terjun Kedunggoro ini airnya segar dan biru kehijauan. Di samping-sampingnya terdapat kebun warga dan pohon jati. Sebelum menikmati kesegaran air terjun saya sarankan berdoa sebelumnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut cerita masyarakat sekitar, sudah pernah ada kejadian pengunjung yang tenggelam dan meninggal disana. Tapi yang terpenting adalah dimanapun tempat pasti ada penunggunya dan kita harus bersikap sopan terhadap siapapun dan apapun. Mengapa saya mengatakan demikian? karena memang jika kita tidak punya niat buruk tentu kita tidak akan digangggu oleh makhluk-makhluk yang ada disana karena tujuan kita adalah mensyukuri dan menikmati ciptaan-Nya. Sebenarnya saya tidak bermaksud apa-apa menceritakan semua ini, karena saya adalah penulis saya akan berusaha menulis segala sesuatu dengan obyektif. Memang demikian adanya yang terjadi disana.

kedunggoro
kedunggoro

Pengembangan wisata Air Terjun Kedunggoro

Entah sekarang bagaimana keadaan obyek wisata Air Terjun Kedunggoro. Sudah sepatutnya ada pengembangan dan perhatian dari dinas terkait agar obyek wisata ini menjadi lebih baik dalam pengelolaannya. Saya yakinkan kepada teman-teman semua, tempat ini sangat indah dan menyenangkan dan akan membuat ketagihan untuk kesana lagi karena airnya segar dan bersih.

2. Curug Gua Rincing

Wisata di Boyolali utara selanjutnya adalah sebuah Air terjun/ Curug di desa Gunungsari kecamatan Wonosegoro. Desa Gunungsari sendiri terletak di sebelah utara desa Bandung. Sekitar 10 menit naik sepeda motor dari Bandung untuk sampai ke desa Gunungsari.

Kondisi Curug Gua Rincing

Berbeda dengan Air terjun Kedunggoro, Curug Gua Rincing sama sekali belum dikelola. Akses untuk menuju ke lokasi pun agak sulit, harus melewati perkampungan warga dan kemudian harus berjalan kaki menjelajahi kebun-kebun warga yang jalannya agak jelek. Namun semua akan terbayarkan ketika kita sudah sampai ke air terjun tersebut. Jadi sebenarnya air terjun ini bisa dibilang terletak di antara kebun-kebun warga. Begitulah Curug Gua Rincing, masih alami dan penuh perjuangan untuk bisa kesana.

Curug Gua Rincing
Curug Gua Rincing

Baca juga: Kereta Api Kalijaga Semarang Solo

Kereta api Kalijaga Semarang Solo

Kereta api Kalijaga

Selamat pagi sahabat, selamat pagi sobat gaweanedolan.
Ah sudah lama saya tidak bercerita tentang pengalaman dolan saya. Eits tapi tenang saja, berhubung hasrat untuk menulis sudah tidak lagi terbendung maka saya akan coba menguraikan cerita dolan saya. Pagi itu saya sudah mengantongi tiket kereta api tujuan Solo. Ya, saya mencoba moda transportasi ini untuk pertama kalinya, naik Kereta Api Kalijaga Semarang Solo. Seumur hidup saya belum pernah naik kereta api dan dengan hati yang gembira saya mencoba sensasi naik kereta api. Ok sekalian mereview saja ya, kereta yang saya naiki ini bernama kereta api Kalijaga. Kereta ini rutenya adalah Solo-Semarang dan Semarang-Solo.

Jadwal keberangkatan

Jadwal keberangkatan dapat dilihat di website KAI Indonesia . tapi tenang saja akan saya beri tahu jadwalnya, jadi Kereta Api Kalijaga dari Solo adalah pukul 05.20 WIB dari Stasiun Balapan dan sampai di Stasiun Poncol pukul 08.15 WIB. Sedangkan jadwal keberangkatan dari Semarang adalah pukul 09.00 WIB dari Stasiun Poncol dan sampai di Stasiun Solo Balapan jam 12.00 WIB. Perlu diketahui bahwa kereta ini jadwalnya hanya satu kali saja. Jadi kereta api Kalijaga awalnya berangkat dari Solo kemudian sampai di Semarang dan setelah itu keretanya balik ke Solo lagi.

Tiket Kereta Api Kalijaga Semarang Solo

Kemudian untuk harga tiketnya mau tahu kan? Tiketnya itu lho murah yakni Rp10.000, murah sekali bukan. Untuk pemesanan tiketnya bisa langsung OTS (On the spot) dan bisa juga pesan dari beberapa hari sebelumnya seperti yang saya lakukan kemarin saat pesan tiket. Tapi pesannya harus langsung ke stasiun tidak bisa online.

kereta sampai di stasiun Solo Balapan

Apa saja yang ada di dalam gerbong kereta

Oke cerita kembali saya lanjutkan, Sabtu pagi sekira pukul 08.30 saya sampai di Stasiun Poncol dan saya segera naik kereta Kalijaga, kebetulan saat itu saya dapat di gerbong terakhir, yaitu gerbong 7 dan karena kereta ekonomi jadi kursinya hadap hapadan, ya tidak apalah yang penting dapat tempat duduk, pikir saya. Memasuki kereta, saya melihat wah ternyata luas ya dalam kereta, dalam hati saya mengatakan demikian. Saya segera mencari tempat duduk dan duduklah saya bersama dengan penumpang lainnya. Didalam kereta terdapat stopkontak untuk mengisi daya alat elektronik seperti HP, Tablet dan Laptop. Nah itulah fasilitas yang ada di dalam kereta api Kalijaga.

stopkontak pada setiap kursi gerbong kereta api

Pemberhentian Kereta api Kalijaga

Kereta Api Kalijaga berangkat dari Stasiun Poncolpukul 09.00 WIB. Ah nikmat sekali rasanya naik kereta, bukan lebay ya tapi memang ini pertama kalinya dalam hidup saya, bahkan bisa dibilang ini salah satu mimpi saya untuk bisa naik kereta. Di dalam kereta ini, saya lebih memilih membaca buku yang sudah saya siapkan dan terkadang bermain HP, namun kemudian karena capek saya akhirnya tertidur. Tak terasa hampir jam 12 siang akhirnya kereta sampai di Solo dan berhenti di Stasiun Solo Balapan. Yang perlu diketahui adalah bahwa kereta Kalijaga ini berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Kedungjati, stasiun Telawa, stasiun Salem. Dan terakhir kereta berhenti di tujuan akhir yakni Stasiun Solo Balapan.

stasiun balapan solo
stasiun balapan solo

Sampai di Stasiun Solo Balapan

Alhamdulillah perjalanan saya naik Kereta Api Kalijaga dari Semarang ke Solo lancar tanpa masalah. Ada rasa senang ketika saya naik kereta, saya melihat pemandangan diluar sana dari kaca jendela kereta. Sungguh indah karya Tuhan diluar sana, sawah-sawah yang hijau, hutan yang teduh, dan sensasi ketika kereta melewati jembatan adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Terlepas dari itu semua, saya suatu saat akan mencoba moda transportasi ini lagi dan saya menyarankan kepada sahabat semua untuk mencoba naik kereta. Sekian cerita saya saat naik kereta Kalijaga. Saya sadar akan tulisan ini yang masih sederhana semoga kelak saya dapat memperbaiki tulisan saya agar menjadi lebih baik. Nantikan cerita selanjutnya, Salam.

Baca juga: Pendakian Gunung Ungaran via Mawar

Pendakian Gunung Ungaran via Mawar

Gunung Ungaran

Gunung Ungaran, siapa yg tidak tahu Gunung Ungaran? Pasti semua orang tahu tentang gunung tersebut. Ya , gunung yang bisa dibilang tidak terlalu tinggi tapi juga mempunyai sensasi tersendiri ketika kita mendakinya. Begitulah yang saya rasakan setelah mendaki gunung tersebut. Saya melakukan pendakian gunung Ungaran via Mawar pada tanggal 14-15 April lalu tepatnya pada hari Sabtu dan Minggu. Baiklah, begini ceritanya, Sabtu pagi saya ditemani Taufiq, Khanif dan Davi mempersiapkan segala keperluan mendaki mulai dari perlengkapan tenda dan lainnya dan logistik yang akan dibawa saat pendakian nanti. Sorenya, sehabis asar kami bersiap-siap untuk berangkat mendaki Gunung Ungaran via Mawar.

Camp Area Gunung Ungaran
Camp Area Gunung Ungaran

Basecamp Mawar

Sampai di BC (baca basecamp-red) sekitar pukul setengah 9 malam dan kami istirahat sejenak serta sholat isya di mushola yang ada di BC. Oh iya, tiket masuk ke BC Mawar cukup murah, kami berempat habis total 30 ribu rupiah dan parkir motor 5 ribu rupiah permotor. Bisa dibilang Basecamp Mawar  sudah memberikan fasilitas yang baik kepada pengunjung. Ada kamar mandi yang banyak dan mushola yang cukup memadai. Tak hanya itu disini juga disediakan Camping Ground untuk mereka yang tidak ingin mendaki dan hanya ingin menghabiskan malam bersama kawan. Disini juga disediakan penyewaan alat pendakian yang cukup lengkap. Ada juga warung-warung yang buka pada siang hari. Oke kita cukupkan dulu membahas BC Mawar.

Proses Mendaki

Nah kita kembali ke pendakian saya dan teman-teman saya. Jam 9 malam memulai pendakian dan berdoa agar di perjalanan mendapat kelancaran dan tidak ada halangan suatu apapun. Pendakian Gunung Ungaran via Mawar ini ada 3 pos estimasi jarak dari BC ke pos 1 adalah setengah jam, pos 1 ke pos 2 setengah jam, pos 2 pos 3 satu jam, pos 3 ke puncak sekitar 2 jam. Jadi total kurang lebih adalah sekitar 4 jam untuk sampai puncak.
Benar saja, setelah kami berjalan santai sampailah kami di pos 1 dan kami istirahat sejenak. Malam itu hanya sedikit pendaki yang kami jumpai saat sampai di pos 1. Lanjut perjalanan dari pos 1 ke pos 2 kami melewati sungai yang airnya bisa kita gunakan untuk memasak. Di pendakian ini jujur saya merasa agak pusing dan kurang bersemangat, padahal di pendakian-pendakian gunung yang lain saya tidak pernah merasakan hal semacam ini. Terlebih partner saya Davi dan Khanif baru pertama kali ini muncak gunung. Jadi kami banyak beristirahat di tengah perjalanan.

puncak gunung ungaran
puncak gunung ungaran

Pos 2 dan Pos 3

Sampai di pos 2 kami istirahat sejenak. Sehabis pos 2 ini, kami keliru, kami mengambil jalur yang menuju arah Promasan sehingga hal itu membuat waktu kami lumayan banyak terbuang. Maklum karena ini pendakian kami semua di gunung ini. Dulu sering ke Promasan tapi tidak pernah naik ke puncak. Di perjalanan kami melewati perkebunan teh, ini adalah jalur dari Promasan. Akhirnya sampailah kami di pos 3 pukul 11 malam. Disana kami istirahat agak lama dan bertemu dengan pendaki dari Semarang yang mengantar temannya dari Jakarta.

Saat di pos 3 itulah ada sesuatu yang membuat saya agak kaget, saya melihat sepasang mata berwarna kuning, eh tapi Alhamdulillah ternyata itu adalah mata dari hewan primata yang ada di hutan tersebut. Karena sudah mengantuk dan ingin segera sampai ke atas kami pun segera melanjutkan perjalanan. Medan dari pos 3 menuju puncak inilah yang menguji stamina dan fokus kami. Bagaimana tidak, sepanjang trek yang kami lalui adalah bebatuan yang besar dan dengan Sudut kemiringan 45-60° . Sungguh bukan hal mudah ketika kita tidak benar-benar fokus dan konsentrasi karena kita bisa terjatuh dan terperosok ke bawah. Ditambah malam itu anginnya sangat kencang dan membuat saya dalam hati beristighfar agar tidak terjadi hal buruk. Alhamdulillah kami kemudian sampai di tempat camp yang letaknya dibawah puncak, kemudian kami segera mendirikan tenda agar bisa istirahat didalamnya. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 12 lebih dan setelah tenda jadi kami segera memasukinya.

Pagi hari

Paginya, saya melihat ternyata frame tenda tingkah patah terkena angin tadi malam. Kami kemudian menuju ke puncak. Setelah sekitar 20 menit akhirnya sampailah kami di puncak gunung Ungaran. Alhamdulillah bersyukur saya atas nikmat tersebut. Namun sayang saat itu cuaca agak mendung sehingga matahari nya tertutup awan. Setelah mengambil cukup gambar, kami kembali ke tenda untuk sarapan dan main kartu(gak pake uang kok, hehehe).
Sehabis sarapan dan berkemas kemas kami pun turun tak lupa dengan membawa sampah. Kami berdoa dan segera turun menuju ke BC. Alhamdulillah di perjalanan turun tidak banyak kendala yang kami lalui dan sebelum dhuhur kami telah sampai di BC. Itulah tadi cerita saya dan kawan-kawan saya saat mendaki gunung Ungaran, terimakasih telah membaca. Nantikan cerita saya selanjutnya. Salam Gaweanedolan!

Baca juga: Bersepeda dari Kendal ke Yogyakarta