Kembali ke Kebumen-Wisata di Kebumen

Kembali ke Kebumen

Kali ini saya akan bercerita tentang saya dan teman-teman Poso Sakinah mengunjungi rumah Alam dan wisata di Kebumen. Ini adalah kedua kalinya bai saya setelah Mei  lalu saya ke Kebumen di rumah Hasan. Mari kita simak cerita saya tentang Kebumen. Hari itu, Jumat 28 Juni 2017 perjalanan dimulai. Setelah sholat Jumat, saya dan teman-teman bersiap menuju ke Kebumen. Saya ke Kebumen beserta beberapa anggota Posko Sakinah yakni Fela, Faiz, Alam, Lisa, Afida, dan Eko. Kami berangkat jam setengah 3 siang, padahal rencananya berangkat jam 1 siang, haha, biasa orang Indonesia, suka ngaret.

Rute Semarang-Kebumen

Kami sholat Ashar di BSB dan mengisi bensin disana. Oh iya, tak lupa saya selalu memberitahu rute yang ambil. Jadi perjalanan ini kurang lebih akan memakan waktu 4-5 jam dan rute yang kami ambil adalah dari Ngalian-Boja-Limbangan-Sumowono-Pingit Temanggung- Magelang- Purworejo-Kebumen. Selama perjalanan alhamdulillah tidak ada masalah sama sekali. Kami berhenti di Purworejo untuk sholat Maghrib. Selepas sholat perjalanan dilanjut dan kira-kira tinggal 1 jam lagi kami akan sampai di rumah Alam.

rute Semarang-Kebumen
rute Semarang-Kebumen

Sampai di Rumah Alam

Alhamdulillah jam 8 kami sampai di rumah Alam. Rumahnya dekat dengan kota/alun-alun dan juga dekat dengan Stasiun Kebumen serta asrama mahasiswa PGSD UNS Solo. Tepatnya di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kota Kebumen. Malam itu kami disambut oleh ibu dan Bapak dari Alam. Ketika masuk rumah tersebut, saya melihat banyak sekali foto yang dipajang hampir memenuhi dinding, wkwk. Setelah ngobrol singkat dan makan malam kami pun beristirahat untuk tidur.

Goa Jatijajar Kebumen-wisata di Kebumen

Esok paginya, Sabtu kami berniat untuk menjelajahi wisata di Kebumen. Hehe, bahasanya menjelajahi padahal mah cuma ke satu atau dua obyek wisata saja. Oh iya, kali ini Hasan juga ikut karena kebetulan dia juga masih di Kebumen belum ke Semarang. Cuaca pagi itu masih agak mendung karena tadi malam juga hujan.Kami putuskan untuk pakai mobil, mobilnya Alam.

Sabtu jam 9 perjalanan dimulai, rencana pertama kami akan menuju ke Goa Jatijajar. Salah satu obyek wisata yang cukup terkenal di Kebumen. Goa Jatijajar masuk wilayah kecamatan Ayah. Sekira setengah jam kami akhirnya sampai. Biaya masuk di obyek wisata ini tiap orang adalah Rp10.000. Begitu memasuki obyek wisata ini, kita akan takjub melihat indahnya maha karya dari tuhan yang telah menciptakan tempat yang indah ini. Di lokasi ini kita akan menjumpai semacam patung dinosaurus yang agak besar namun catnya sudah nampak memudar.

Goa Jatijajar
Goa Jatijajar

Ada apa saja di Goa Jatijajar

Yah hujan menyambut kami saat hendak memasuki mulut gua. Untung saya pakai jaket waterproof, wkwk jadi gak terlalu berpengaruh haha. Di dalam Goa Jatijajar kita akan menyaksikan stalaktit dan stalakmit. Keren dah pokoknya goa Jatijajar ini, apalagi didalamnya juga terdapat patung-patung tokoh yang berwarna putih. Entah tapi saya tidak tahu patung tokoh siapa itu, hehe. Ada juga patung kera. Di goa ini, pengunjung tidak perlu khawatir tersesat, karena banyak petugas di goa ini. Ada juga jasa foto jika kita ingin berfoto, tapi bayar sendiri ya fotonya.

Sendang Mawar dan Sendang Kantil

Tak hanya itu, ada juga sungai dalam tanah, atau air sumber/sendang namanya. Ada sendang Mawar yang dipercaya dapat membuat kita awet muda ketika membasuh muka disana. Asyik, saya bersemangat dan membasuh muka. Sekilas saya merasa nampak lebih muda dan segar, ya karena memang airnya jernih dan segar, hehehe. Ada juga satu sendang lagi namanya Sendang Kantil. Kantil adalah salah satu nama bunga yang juga wangi. Ternyata setelah sendang-sendang tersebut mulut keluar goa sudah dekat. Setelah pintu keluar ini, banyak sekali penjual oleh-oleh, sepanjang pintu keluar mulut goa sampai dekat masjid banyak sekali yang berjualan. Mutah-murah lho, juga bisa ditawar kok, tenang saja. Oh iya jadi lupa saya, mengenai goa Jatijajar ini kenapa namanya Goa Jatijajar? Jadi kata temen saya Hasan, goa ini atasnya ada banyak pohon jati yang berjajar-jajar jadi inilah alasannya dinamakan Goa Jatijajar.

Pantai Menganti Kebumen

Hampir sama dengan cerita saya di Kebumen sebelumnya Jatuh Cinta pada Kebumen sudah saya sebutkan mengenai keindahan Pantai Menganti. Kali ini pun untuk yang kedua kai saya mengunjunginya. Berbeda dengan sebelumnya, saya dan teman-teman Posko Sakinah memiliki banyak waktu yang dihabiskan di Pantai Menganti ini. Siang itu selepas dari goa Jatijajar kami langsung pergi menuju pantai Menganti. Letak pantai ini adalah di Kecamatan Ayah.

Papan nama Pantai Menganti

Sepanjang perjalanan, dengan jalan yang berliku dan naik turun kami melihat pemandangan yang menakjubkan. Perlu kalian tahu, sebenarnya di sepanjang jalan menuju Menganti banyak sekali obyek wisata pantai lainnya, ada pantai Sawangan, ada pantai Ayah, ada Pantai Karang Bolong, ada pantai Suwuk, dan pamntai lainnya tapi tetap kami ingin menuju pantai Menganti.

Kami tiba di Menganti jam 2 siang dan membayar tiket masing-masing perorang Rp10.000. Kami menuju parkiran mobil yang letaknya agak ke kanan, berbeda dengan parkiran motor yang letaknya agak dekat dengan beberapa spot obyek wisata di pantai Menganti. Parkir disini sudah tidak bayar lagi alias gratis.

Setelah memarkir mobil kami menggelar tikar dan bersantai di pinggir pantai sambil makan gorengan dan minum kopi. Sungguh nikmat rasanya berkumpul bersama. Tak hanya duduk dan bersantai, kita juga dapat berfoto dengan batu-batuan di pinggir pantai. Kita tidak disarankan untuk mandi di pantai ini karena ombaknya besar.

Layanan Mobil Pick Up bagi pengunjung Pantai Menganti

Jam 4 sore kami menuju spot-spot obyek wisata di Pantai Menganti dengan layanan mobil dari pengelola Pantai Menganti. Jadi angkutan khusus ini berupa mobil pick up yang sudah dimodifikasi dengan ditambah kursi bagi pengunjung yang datang kesini dengan mobil. Kita tinggal menunggu di halte khusus dan antre kemudian naik dan akann mengantar kita menuju spot-spot di pantai Menganti. Jam operasional layanan ini maksimal adalah sampai jam 5.

Kami mengellilingi pantai ini dari kiri hingga ke kanan, pokoknya tidak ada yang terlewatkan hahaha. Terakhir setelah berada di Jembatan Merah, kami bergegas pergi meninggalkan lokasi dan menuju parkiran. Awalnya niatan kami adalah ingin melihat sunset, namun karena cuaca mendung jadi mataharinya tidak kelihatan, yah kasihan, wkwk.

Pantai Menganti Kebumen
Pantai Menganti Kebumen

Karena layanan mobil jemputan sudah tidak ada akhirnya kami jalan kami menuju parkiran, tapi tidak mengapa karena kami sangat menikmatinya. Sampailah kami di parkiran dan bersiap-siap untuk meninggalkan pantai Menganti. Saat itu sudah agak petang dan menjelang maghrib. Kami berdoa supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat jalan-jalan disini cukup ekstrim haha, begitulah kata saya. Ya karena jalannya naik turun. Kami sholat maghrib di pinggir jalan sambil melepas lelah sejenak. Alhamdulillah sekitar jam 8 lebih kami sampai di rumah Alam dengan kondisi badan yang sudah lelah dan lapar, wkwk. Kami makan malam dan istirahat.

Tugu Walet Kebumen

Minggu pagi, kamimasih bernist untuk menikmati wisata di Kebumen lainnya. Kami menuju alun-alun Kebumen dan hendak Car Free Day. Padahal seumur-umur tinggal di Semarang saya tidak pernah CFD-an di Simpang Lima haha. Ketahuan kalo malas bangun pagi, hehe. Suasanan saat itu ramai, karena memang banyak yang senang CFD-an ditambah pula ada robingan pengantar haji yang ada di pendopo kabupaten yang juga sekalian ikut CFDan. Setelah berkeliling dan main bola sebentar kami duduk-duduk sambil makan mendoan goreng. Oh iya, jadi Kebumen ini mendoannya gede banget, berbeda dengan di daerah Semarang Kendal yang kecil-kecil. Kita makan satu saja sudah bisa bikin kenyang, haha.

Selepas CFD-an kami menuju Tugu Walet untuk berfoto. Ini juga salah satu ikon Kabupaten Kebumen. Ya, Kebumen dikenal pula dengan julukan kota Walet. Entah karena ada banyak walet disini atau apa saya lupa tanya sama Alam atau Hasan, hehe. Kami pun berfoto dekat Tugu Walet, tanpa menggangu lalu lintas lho, wkwk. Setelah itu kami pulang ke rumah Alam untuk sarapan dan siap-siap untuk pulang ke Semarang.

Tugu Walet ikon Kebumen
Tugu Walet ikon Kebumen

Itulah sebagian keseruan dan kebahagiaan saya dan teman-teman dari Posko Sakinah saat menikmati wisata di Kebumen. Jangan lupa komen dan silakan kritik dan saran di tulisan ini. Jika tulisan ini bermanfaat silaakan dapat dibagikan kepada orang lain. Terimakasih, salam Gaweanedolan.

Baca juga: Wisata ke Candi Prambanan

Jatuh Cinta pada Kebumen- Wisata di Kebumen

Wisata di Kebumen

Kebumen, salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang dulunya merupakan bagian dari Karesidenan Kedu. Bisa dilihat dari plat kendaraannya yang seragam yakni plat AA, yang membedakan hanya kode huruf di belakangnya. Kebumen punya ikon burung Walet, kalau orang sana menyebutnya Lawet. Nah kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pertama saya di Kebumen. Saya akan bercerita tentang wisata di kebumen yang saya kunjungi selama di Kebumen. Langsung saja, ini adalah ketika waktu itu bulan Mei, teman saya Hasan mengajak pulang ke rumahnya . Berangkatlah saya, Hasan, Munir, dan Muslih ke Kebumen. Kami berangkat dari Semarang agak pagi dan sampai di Kebumen jam 1 siang. Mengapa saya bisa jatuh cinta pada Kebumen? simak cerita saya ya teman-teman.

bukit pentulu indah

Es Dawet Purworejo (Jembatan Butuh)

Sebelum saya bercerita tentang wisata di Kebumen, ada hal unik yang bagi saya itu agak lucu. Waktu itu ketika melewati Purworejo kami berhenti dan mampir di penjual es dawet. Es Dawet ini sangat terkenal karena keunikan namanya. Namanya es Dawet Jembatan Butuh. Kenapa dinamakan demikian karena es Dawet ini terletak di dekat Jembatan Butuh Purworejo. Bagi kawan-kawan yang akan melewatii Purworejo sempatkanlah mampir di es Dawet ini, yakin es dawetnya enak. Recomended pokoknya.

Sampai di rumah Hasan

Sampailah kami di rumah Hasan di desa Kambangsari, Kecamatan Alian. Letak kecamatan Alian ini agak ke utara, sehingga ada yang kondisi geografisnya perbukitan. Dengan latar pemandangan yang indah, tempat ini adalah salah satu landcape yang menyejukkan mata untuk dipandang.Oh iya, jarak rumah Hasan dari alun-alun cukup dekat yakni sekitar 10 menit sampai. Hari pertama di Kebumen saya menyempatkan untuk main di alun-alun, kebetulan saat itu adalah malam minggu jadi ramai. Disini ternyata kami disusul oleh Ridwan dan Arifin dari Semarang, dan akhirnya tambah dua personel haha. Nah di hari kedua, hasrat untuk menjelajahi Kebumen tak tertahankan jadilah kami berencana mencari wisata Curug Winong desa Pujotirto yang letaknya di daerah agak ke utara. Curug Winong adalah salah satu tempat wisata di Kebumen yang ingin kami kunjungi.

rumah hasan
rumah hasan

Curug Tanpa Nama atau Curug Wong Kene

Karena hujan kami harus menunggu sampai hujan reda. Alhamdulillah hujan sudah reda dan sekitar jam 9 pagi kami berangkat. Sampai di desa Pujotirto kami tidak menemukan lokasi curug tersebut. Sebenarnya kami sudah tanya kesana kemari namun informasi yang kami dapat juga tidak sesuai yang diharapkan. Akhirnya dengan nekat kami masuk ke hutan yang kata warga sekitar ada curug di dekat situ. Waktu itu kami masuk ke hutan sehabis dhuhur. Masuklah kami ke hutan dan berjalan tak tentu arah karena memang tidak ada petunjuk sama sekali. Kami menemukan sungai dan air terjun lain, entah apa namanya yang jelas cukup menjadi penawar meskipun tidak menemukan curug Winong yang kami cari tersebut. Tanpa pikir panjang kami langsung mandi di sana, entah kalian bisa menamainya curug atau sungai terserah lah haha. Yang penting happy itu prinsipnya. Puas bermain air kami pun pulang jam 3 sore dan meninggalkan hutan tersebut. Malam harinya, Ridwan dan Arifin pulang ke Semarang, yah padahal baru sebentar di Kebumen, tapi mau gimana lagi karena mereka ada urusan haha. Malam itu kami istirahat di rumah saja dan bersiap untuk mengeksplor wisata di Kebumen keesokan harinya. Pengalaman pada hari itu semakin menambah saya jatuh cinta pada Kebumen.

curug wong kene
curug wong kene

Bukit Pentulu Indah

Senin pagi sekali sehabis subuh kami berangkat ke Wisata Bukit Pentulu Indah yang terletak di desa Karangsambung. Jarak yang akan kami tempuh sekitar 40 menit. Benar saja kami sampai disana sekitar jam setengah 6, yah meskipun sudah agak telat tapi tidak apalah. Untuk akses kesini cukup mudah. Kita tinggal mencari di google maps. Ketik atau Search Bukit Pentulu Indah gitu, maka lokasi tersebut akan muncul. Ancer-ancernya adalah jika kita dari arah kota maka kita harus mengambil arah ke Kecamatan Sadang. Nah lokasi wisata tersebut terletak sebelum masuk ke kecamatan Sadang, tepatnya dekat kantor LIPI maju sedikit terus ada pertigaan ke kanan nah itu masuk. Kalau dari arah kecamatan Sadang maka letaknya di kiri jalan. Bukit Pentulu Indah ini adalah salah satu wisata andalan di Kebumen.

bukit pentulu indah
bukit pentulu indah

Kondisi jalan dari kota sampai ke pertigaan ini cukup bagus. Yang jelek adalah saat kita mulai memasuki kawasan wisatanya. Jalannya rusak dan menanjak, jadi jika ingin kesini pakai motor usahakan kondisi yang prima supaya kuat nanjak, hehe. Akhirnya perjuangan terbayarkan, kami disambut dengan pemandangan yang indah, pohon cemara yang cukup banyak membuat adem. Apalagi tempatnya yang berada di daerah ketinggian membuat suasana disini sangat nyaman. Tiket masuknya pun murah tidak sampai 10 ribu. Disini kita bisa melihat pemandangan matahari terbit (sunrise) sambil naik ke rumah pohon. Ada juga simbol love yang bisa dijadikan background foto untuk pasangan muda-mudi yang memadu kasih, tapi jangan baper ya buat yang jomblo, wkwk. Puas melihat sunrise, kami ngopi sebentar di warung yang ada disana. Jam 9 pagi kami pun pulang ke rumah Hasan. suatu saat saya punya keinginan untuk kembali kesini lagi.

keindahan sunrise di bukit pentulu indah
keindahan sunrise di bukit pentulu indah

Sawangan Adventure

sawanga adventure kebumen
sawanga adventure kebumen

Siangnya, sekitar jam 1 kami ingin menjelajahi wisata pantai di kecamatan Ayah. Jika tadi sudah ke gunung maka saatnya ke pantai. Lengkap bukan perjalanan kami? Hehe. Sekitar jam 2 siang, sampailah kami di pintu masuk obyek wisata Sawangan Adventure. Sawangan Adventure adalah salah satu obyek wisata di Kebumen yang masih dalam tahap pengerjaan dan belum sepenuhnya selesai. Disini ada berbagai pilihan yang dapat dinikmati pengunjung yakni ada Curug Sawangan, Goa Wowo dan spot foto berbentuk love. Waktu itu jalan masuknya ke lokasi masih berupa tanah. Namun kemarin saat kunjungan saya yang kedua ke Kebumen, jalannya sudah dicor, alhamdulillah. Jadi Sawangan Adventure ini letaknya sekitar 3 km dari obyek wisata Pantai Menganti, cukup dekatlah. Sampai di lokasi kami parkir dan membayar tiket sebesar 7 ribu rupiah, murah bukan.

jalan menuju curug sawangan
jalan menuju curug sawangan

Kami langsung menuju Curug Sawangan yang jaraknya dari parkiran agak cukup jauh tapi tidak akan terasa capek karena kita bisa melihat pemandangan laut yang indah. Tips ketika kesini adalah ketika melewati tebing harap berhati-hati karena jika kita lengah kita bisa terperosok ke bawah. Alhamdulillah setelah bejalan sekitar 15 menit sampailah kami ke Curug Sawangan, wow curugnya indah guys. Tingginya mungkin sekitar 30 m. Kami pun foto bersama dan kemudian mandi disana. Oh airnya segar banget, mantap pokoknya. Jam 4 sore kami meninggalkan curug untuk kembali ke parkiran. Kami sholat asar disana.

curug sawangan
curug sawangan

Pantai Menganti

wisata di Kebumen selanjutnya adalah Pantai Menganti. Entah karena rejeki anak sholeh atau memang kami yang kesorean jadi penjaga tiket sudah tidak ada alhasil kami masuk ke Pantai Menganti tidak bayar, hehe. Bagi saya sendiri kalau sedang di Kebumen dan tidak mengunjungi Pantai Menganti maka kurang afdhol. Pantai Menganti adalah salah satu wisata di Kebumen yang patut untuk dikunjungi dan tidak akan menyesal kesini.

Sampai Menganti kami sudah agak sore, dan langsung menuju ke spot Sunset area. Beruntung sore itu kami dapat melihat pemandangan mega yang berwarna jingga yang menghiasi langit. Sungguh pemandangan yang indah dan tidak bisa dilupakan. Puas melihat sunset kami kemudian pergi meninggalkan Pantai Menganti untuk pulang. Hari itu benar-benar puas, kami dapat melihat sunrise di pagi hari dan sunset di sore hari. Terimakasih kepada Hasan dan keluarga yang mengijinkan saya, Munir dan Muslih main kerumah. Terimakasih Kebumen, kau memang keren, haha. Aku jatuh cinta pada Kebumen.

keindahan sunset di pantai menganti
keindahan sunset di pantai menganti

Itulah tadi sekilas cerita pengalaman saya selama di Kebumen dan mengunjungi wisata di Kebumen. Nantikan cerita saya selanjutnya, salam pariwisata Indonesia, salam Gaweanedolan.