Wisata Sejarah di Museum Kereta Api Ambarawa

Halo sahabat gaweanedolan? Lama tak menyapa kalian untuk membaca cerita-cerita perjalanan yang saya lakukan. Pada 1 Juli 2023 yang lalu saya main ke Nepal Van Java Magelang dan entah mengapa saat pulangnya ada niatan mampir ke Ambarawa untuk sekalian menerbangkan drone. Jika biasanya saya ke Magelang atau Jogja lebih senang lewat Sumowono kemudian tembus ke Jambu, kali ini pulangnya lewat Ambarawa. Oh iya lupa, saya adalah seorang pilot drone jadi pas di Nepal van Java sambil menerbangkan drone kesayangan.

Tiba di Ambarawa sekira pukul 14.00 saya langsung coba cari posisi yang enak untuk menerbangkan drone. Sebenarnya saya sempat ragu apakah masih ada kereta yang lewat karena sudah agak mau sore kan. Tapi tak mengapa barangkali akan ada kereta lewat. Benar saja, setelah menunggu 30 menit akhirnya kereta lewat dan saya terbangkan drone dengan hati gembira.

kereta wisata ambarawa
Kereta api wisata Ambarawa (Sumber: Dokumen pribadi)

Saat itu saya juga berniat untuk berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa. Dulu tahun 2017 saya pernah sekali wisata kesana. Namun karena waktu tidak cukup saya putuskan untuk menunda nostalgia di museum tersebut. Sebagai gantinya, saya akan ceritakan sedikit tentang museum ini.

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa

Membahas sejarah kereta api di Indonesia tak akan pernah ada habisnya. Saat zaman penjajahan dulu di Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda museum ini masih menjadi stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Perlu diketahui yang membangun stasiun ini adalah NISM (Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij). Pada tanggal 21 Mei 1873 dilakukan peresmian stasiun ini sebagai tanda diresmikannya juga pembukaan jalur kereta Kedungjati-Ambarawa.

stasiun willem i
Stasiun Willem I (Sumber gambar: http://heritage.kai.id )

Jalur kereta Kedungjati-Ambarawa sendiri memiliki panjang 37 km. Jalur tersebut kala itu digunakan sebagai sarana untuk keperluan militer kala itu. Pada tahapan berikutnya tahun 1905 dibangunlah jalur yang menghubungkan Ambarawa dengan Secang. Jalur Ambarawa-Secang ini menarik karena pada relnya ada gerigi. Mengapa demikian? Karena jalurnya memang menanjak dan jika tidak dibuat bergerigi akan berbahaya.

Pada 1907 bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi. Bangunan yang awalnya berupa kayu dan bambu diubah menjadi batu bata. Perjalanan Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa cukup panjang. Pada tahun 1975 PT KAI (dulu bernama PJKA) waktu itu melakukan penutupan rute Yogyakarta-Magelang-Secang. Hal ini mempengaruhi eksistensi Stasiun Ambarawa sehingga banyak lokomotif yang tidak terawat.

Atas keprihatinan yang terjadi pada Stasiun Ambarawa, Gubernur Jawa tengah saat itu, Soepardjo Rustam beserta kepada PJKA menjadikan stasiun ini menjadi museum yang akan mengoleksi barang-barang era lokomotif uap. Pada 21 April 1978 museum Ambarawa resmi dibuka dan juga melayani rute kereta wisata uap. Rutenya ada 2 yakni Ambarawa-Tuntang-Ambarawa dan Ambarawa-Bedono-Ambarawa. Namun saat ini rute yang masih berjalan adalah yang Ambarawa-Tuntang.

Museum Kereta Api Ambarawa saat ini

Saat ini museum kereta Ambarawa masih menjadi tempat yang diminati wisatawan kala berkunjung ke kabupaten Semarang. Museum yang tepatnya berlokasi di Jalan Stasiun, Jalan Panjang Kidul No 1 Panjang Kidul, Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang ini selalu ramai pengunjung apalagi saat akhir pekan. Info terbaru untuk tiket museum ini adalah sebagai berikut: Dewasa Rp 20.000 per orang , Pelajar berseragam dan anak anak (3-12 tahun) Rp 10.000 per orang, dan untuk turis asing Rp 30.000 per orang. Adapun untuk tiket naik kereta wisata reguler adalah Rp 100.000 per orang. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Adapun untuk jadwal kereta wisata tidak berlangsung setiap hari. Hanya melayani saat akhir pekan dan libur nasional.

museum kereta api ambarawa
Museum Ambarawa saat ini (Sumber gambar: https://www.inilah.com )

Koleksi Museum Kereta Api Ambarawa

Bagi pecinta kereta api atau yang dikenal dengan railfans berwisata ke museum kereta api adalah sesuatu yang menarik. Pun demikian dengan saya yang juga termasuk railfans jadi sangat senang bisa kesini. Melihat koleksi perkereta apian disini serasa terbayang bagaimana suasana masa lampau. Nah, untuk koleksi yang ada di museum ini meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi. Untuk koleksi lokomotif yang ada adalah 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.

Koleksi Museum kereta api Ambarawa (Sumber gambar: https://www.traveloka.com )

Fasilitas yang ada di museum ini pun terbilang cukup lengkap layaknya ruang publik pada umumnya. Pengunjung yang datang bisa sambil menyantap makanan yang ada di kantin. Untuk harga pun relatif normal. Kemudian jika ingin membeli cenderamata ada toko oleh-oleh yang siap menyambut. Fasilitas lain berupa mushola, toilet, pusat informasi, serta tempat parkir yang luas. Jadi tak perlu khawatir kalian kelaparan ya hehe.

Bagaimana cara supaya bisa sampai ke museum ini?

Lokasi museum ini mudah dijangkau apalagi bagi saya dengan naik motor kesini paling 2 jam sudah sampai. Nah terus untuk sobat yang datang dari luar kota bagaimana? Misal kalian datang dari Jakarta kalian bisa turun di Stasiun Tawang ya dan kemudian naik Bus Trans Jateng dari Stasiun Tawang untuk sampai ke Terminal Bawen nah setelah itu naik bus elf untuk ke museum. Kalian bisa juga turun di Sasiun Poncol dan naik bus “Putra Palagan”yang nanti berhenti di Terminal Bawen kemudian tinggal mencari bus elf ataupun ojek juga bisa untuk sampai ke museum. Nah yang terakhir agak mahal yakni naik taksi online dari Stasiun Tawang sampai ke Museum Ambarawa.

Naik kereta wisata Ambarawa-Tuntang-Ambarawa

Yang belum sempat saya lakukan adalah naik kereta wisata dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Tuntang dan balik lagi ke Ambarawa. Pada kesempatan yang akan datang saya pasti akan mencoba untuk naik dan merasakan sensasinya seperti apa.

kereta wisata ambarawa
Kereta wisata Ambarawa perjalanan pulang dari Stasiun Tuntang (Sumber: Dokumen pribadi)

Di atas sudah saya sebutkan kalau tiket naik kereta wisata ini adalah Rp 100.000 dan bisa dibayarkan saat di museum. Jadi tiket ini dinamakan tiket reguler goshow yang dibayarkan saat itu juga. Untuk jadwalnya saat akhir pekan dan hari libur nasional. Jadi dalam 1 hari akan ada beberapa kali kereta wisata Ambarawa-Tuntang ini bolak balik. Oh iya lama perjalanan kereta wisata dari Stasiun Ambarawa sampai ke Stasiun Tuntang dan kembali ke Ambarawa lagi adalah sekitar 1 jam. Kereta wisata ini menggunakan lokomotif penggerak diesel.

Adapun jika teman-teman ingin melakukan reservasi misal 1 gerbong ataupun rombongan misal 50 orang atau 100 bisa menghubungi 2-3 minggu sebelumnya. Untuk info lebih lanjut bisa disimak di laman KAI berikut Biaya reservasi kereta wisata api Ambarawa

Poin yang diunggulkan oleh kereta wisata ini adalah wisata sejarah dan pemandangan yang indah di sepanjang jalur kereta api ini. Beberapa pegunungan mulai dari Gunung Kelir, Gunung Telomoyo, Gunung Ungaran dan juga Gunung Merbabu bisa terlihat jika cuacanya bagus. Pun yang tak kalah indah adalah Danau Rawapening yang melegenda itu. Sawah-sawah disamping kiri kanan jalur juga menambah suasana zaman dulu lebih kental. Sungguh wisata sejarah yang menyenangkan.

Jadi kapan kalian mau berkunjung dan berwisata di Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang menyimpan banyak wisata sejarah, budaya yang sangat asyik untuk dinikmati. Rugi kalau tidak kesini hehe. Terima kasih telah membaca tulisan singkat ini semoga bermanfaat. Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Wisata Kabupaten Semarang

Apakah bisa mendaki Gunung Telomoyo dengan sepeda motor?

Pertanyaan itu yang awalnya terus menggelayut di kepala. Apakah benar kita bisa sampai ke puncak Gunung Telomoyo hanya dengan naik sepeda motor. Saya yang awalnya tidak percaya dan penasaran langsung saja memutuskan untuk kesana pada beberapa waktu yang lalu bersama seorang kawan.

Perjalanan ke Gunung Telomoyo

Jadi pada hari itu saya bersama seorang kawan naik sepeda motor masing-masing. Kami berangkat sebelum subuh sekitar jam 4 pagi dari Kendal. Rute yang kami ambil adalah Kendal-Ngaliyan-Gunungpati-Ungaran-Banyubiru. Waktu yang dibutuhkan dari Kendal untuk sampai ke Banyubiru adalah sekitar 2,5 jam.

Gunung Telomoyo via Banyubiru

Sebenarnya untuk ke lokasi Gunung Telomoyo ini ada beberapa jalur namun kami pilih jalur via Banyubiru ini karena lebih mulus jalurnya meskipun agak terjal tanjakannya. Jadi Telomoyo via Banyubiru ini tepatnya adalah via Pagergedog Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru. Dari bawah jalanan masih aspal namun jalanan mulai menyempit dan berupa cor-coran. Oh iya untuk masuk lewat sini perlu membayar 15 ribu perorang ya. Jalur Pagergedog ini setelah di pintu loket langsung tembus ke Jalur Dalangan Magelang.

Keindahan Gunung Telomoyo

Gunung Telomoyo ini menawarkan keindahan pemandangan dengan berbagai macam lansekap. Jika cerah, dari sini kita bisa melihat indahnya Rawapening, Gunung Andong, Gunung Merbabu dan perbukitan disekitarnya. Apalagi saat fajar tiba kita bisa melihat sunrise yang indah.

Biasanya tiap akhir pekan Gunung Telomoyonselalu ramai oleh pengunjung yang sekedar ingin nongkrong ataupun melihat pemandangan. Untuk fasilitas di sekitar Gunung Telomoyo ini banyak warung yang buka dan ada toiletnya juga jadi sudah cukup lengkap.

Kesan saya terhadap gunung ini adalah, iya meskipun bisa digapai dengan naik motor namun tetap butuh perjuangan untuk bisa sampai ke atas.

Apakah aman menggunakan motor matic untuk ke Gunung Telomoyo?

Sebenarnya aman-aman saja jika kita bisa mengatur cara pengereman yang benar. Pengereman motor matic kan tidak boleh selalu direm, harus dikasih jeda untuk digas. Yang terpenting jangan di-loss-kan tidak direm. Bahaya itu nanti tidak bisa terkontrol motornya. jadi kapan kamu mau ke Gunung Telomoyo? Tetap jaga kebersihan ya guys saat berkunjung ke tempat wisata dimanapun itu.

Baca juga : Dolan ke Alun-alun Tegal

Pendakian Gunung Ungaran via Perantunan

Gunung Ungaran

Gunung Ungaran salah salah satu gunung yang sudah tidak aktif dan tidak cukup tinggi yakni 2050mdpl. Berlokasi di Jawa Tengah, secara administrasi gunung ini sebagian ada yang ikut wilayah kabupaten Kendal, kabupaten Semarang dan kota Semarang. Meskipun tak terlalu tinggi namun gunung Ungaran juga punya pesona tersendiri yang tidak dijumpai di gunung lain. Pada artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, saya pernah mendaki Gunung Ungaran via Mawar di tahun 2018. Nah kali ini saya kembali akan bercerita tentang pendakian Gunung Ungaran via Perantunan. Seperti apa ceritanya? inilah dia.

Saya dan tim ketika naik gunung Ungaran

Ungaran via Perantunan

Hai-hai sobat Blogger, di tanggal 10-11 Desember 2022 kemarin saya melakukan pendakian gunung Ungaran via Perantunan. Ini adalah kali kedua saya mendaki gunung Ungaran setelah 2018 lalu saya kesini tapi via Mawar. Perantunan secara wilayah masuk ke desa Gintungan, kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Untuk aksesnya sendiri bisa menggunakan sepeda motor, kalau mobil paling hanya sampai kampung terakhir karena sehabis itu naik ke jalan cor yang lebarnya hanya 1 m.

Basecamp Perantunan

Lokasinya berada di atas perkebunan milik warga dengan dikelilingi oleh pohon Pinus. Tiket masuk kesini adalah sekitar 15 ribu per orang. Kemudian parkir motor 5 ribu permotor. Untuk akses mobil sementara ini belum bisa masuk ke atas karena jalannya kecil. Di basecamp ini kita bisa melihat pemandangan bawah yang cukup indah, kita bisa melihat Danau Rawapening dan pegunungan kelir di sekitarnya.

Estimasi Pendakian Gunung Ungaran via Perantunan

Estimasi pendakian gunung Ungaran via Perantunan ini untuk bisa sampai ke puncak Botak sekitar 3 sampai 4 jam waktu normal, bisa kurang bisa lebih. Disini ada 5 pos yang akan di lewati. Rute pertama, basecamp ke pos 1 sekitar 1 jam. Kemudian dari pos 1 sampai pos 2 sekitar 30 menit. Pos 2 menuju ke pos 3 jugga sekitar 30 menit. Adapun pos 3 ke pos 4 juga sama 30 menit. Pos 4 ke pos 5 juga 30 menit. Disini di poendakian gunung Ungaran via Perantunan ini adalah jalur untuk menuju ke Puncak Botak, namun tetap ada jalur untuk menuju ke Puncak Raider.

5 Tempat Camping sekitar kota Semarang

Halo sobat Blogger, beberapa hari yang lalu saya melakukan pendakian Gunung Ungaran via Perantunan. Ternyata, di basecamp pun ada camp ground area yang cukup luas dan bisa menampung lebih dari 100 tenda. Oh iya di cerita kali ini saya tidak akan bercerita tentang Pendakian Gunung Ungaran via Perantunan. Pendakian Gunung Ungaran via Perantunan akan saya ceritakan di tulisan yang lain. Kali ini saya akan bercerita tentang 5 Tempat Camping sekitar kota Semarang. Apa sajakah itu? Disini sebagian tempat pernah saya kunjungi namun ada yang belum saya coba untuk camping. Jadi tunggu apalagi inilah dia tempat-tempat tersebut:

  1. Basecamp Pendakian Ungaran via Mawar
  2. Hutan Pinus Gonoharjo Nglimut Limbangan
  3. Basecamp Pendakian Ungaran via Perantunan
  4. Iámpelgading Homeland
  5. Vanaprastha Gedong Songo

1. Basecamp Pendakian Ungaran via Mawar

Lokasi tempat camping di sekitar Semarang yang pertama ini pasti sudah banyak yang tahu. Ya benar, Basecamp Mawar orang menyebutnya. Menjadi salah satu jalur yang ramai dikunjungi saat mau mendaki Gunung Ungaran. Disini pun banyak yang sekedar Camping Ceria dengan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, rekan kerja, sahabat dan yang lainnya.

Basecamp Mawar berlokasi di desa Sidomukti, kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Berjarak sekitar 30 km dari kota Semarang membuat tempat ini tak terlalu jauh untuk dijangkau. Kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk menuju kesini kalau dari Semarang sekitar 1 jam. Fasilitas di basecamp ini sudah cukup lengkap mulai dari mushola, toilet, warung, dan parkiran yang luas.

Baca juga : Pendakian Gunung Ungaran via Mawar

2. Hutan Pinus Gonoharjo Nglimut Limbangan

Tempat camping sekitar Semarang berikutnya yang bisa menjadi tempat camping yang dekat dengan kota Semarang adalah di Hutan Pinus Gonoharjo Nglimut Limbangan. Berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Semarang saya rasa tempat ini lumayan dekat dan mudah diakses dengan kendaraan pribadi seperti mobil ataupun motor. Adapun jika ingin menggunakan bus BRT paling nanti turunnya di halte Cangkiran. OH iya kawasan hutan pinus ini masuk ke dalam wilayah desa Gonoharjo, kecamatan Limbangan kabupaten Kendal.

Saya merekomendasikan tempat ini bagi kawan-kawan yang ingin mencoba kemah di tengah hutan pinus yang indah. Lokasi camp area ini cukup luas dan bisa kita gunakan untuk camping sekolah, gathering ataupun kemah biasa. Jujur karena saya belum pernah mencoba langsung kemah disini saya belum bisa memberikan kesan seperti apa tempat ini. Namun sekilas saya lihat dari jauh tempat ini cukup bagus. Tiket masuknya pun terbilang murah sekitar Rp8000,00.

3. Basecamp Pendakian Ungaran via Perantunan

Berlanjut ke tempat camping sekitar kota Semarang berikutnya adalah di Basecamp Pendakian Ungaran via Perantunan. Basecamp Perantunan sendiri berlokasi di desa Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Lokasinya cukup mudah dijangkau yakni ancer-ancernya di dekat alun-alun Bandungan kemudian ambil arah desa Gintungan. Basecampnya berjarak sekitar 2 km dari alun-alun Bandungan.

Lokasi basecamp Perantunan cukup luas, bisa menampung sekitar 100 tenda lebih. Tiket masuk kesini adalah Rp15.000,00 dan parkir motor Rp5000,00. Fasilitas disini pun cukup memadai ada warung makan, ada mushola, toilet, saung-saung dan camp ground itu sendiri. Sebenarnya kemarin tertarik mencoba camp disini tapi karena sudah berencana mau camp di atas maka camp disini next time saja.

4. Iámpelgading Homeland Bandungan

Lokasi yang selanjutnya ini saya pernah camping disini pada akhir tahun 2018, sudah cukup lama memang namun saya rasa masih relevan karena lokasi ini pun sampai sekarang masih ramai dikunjungi. Berikut adalah akun instagram resmi dari Iámpelgading Homeland https://www.instagram.com/ampelgading_homeland/?hl=id.

Menurut saya Ampelgading ini adalah salah satu lokasi tempat camping sekitar Semarang. Iampelgading Homeland berlokasi di Kedung Wanteng desa Kenteng, kecamatan Bandungan kabupaten Semarang. Jarak dari kota Semarang adalah sekitar 20 km dengan waktu tempuh tidak sampai 1 jam. Berbeda dengan camp ground yang lainnya, disini bukan jalur pendakian gunung Ungaran ya kawan-kawan. Fasilitas disini skearang pun cukup lengkap dan patut dicoba untuk camp disini.

Baca juga Camping di Iámpelgading Homeland

5. Vanaprastha Gedong Songo

Lokasi terakhir tempat camping sekitar Semarang ini adalah di dalam Candi Gedong Songo tepatnya di area pohon pinus di dekat Kompleks Candi I dan Candi II. Di lokasi ini saya pernah bebrapa kali ikut acara tapi belum sempat camping. Tempatnya bagus dan sejuk dengan camp di sekitar pohon pinus.

Vanaprastha ini memiliki luas 4-5 hektar yang dikelola oleh Perum Perhutani. Untuk tiket masuk kesini adalah sebesar Rp8000,00. Namun sebelum masuk sini kita harus masuk membayar tiket masuk ke Kompleks Candi Gedong Songo itu sendiri yakni sebesar Rp15.000.

Adapun fasilitas disini cukup baik karena sudah lengkap mulai dari mushola ada, toilet ada, rumah-rumah homestay pun ada dan area camp itu sendiri.

Nampaknya itulah tadi beberapa tempat camp di sekitar kota Semarang. Terimakasih telah membaca

Mengenal Tulungagung lewat Travel Video Competition

Mengenal Tulungagung

Hai Sobat Blogger, gimana nih kabar sehat kan? Gini nih, beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 16-20 November 2022 saya mengikuti acara Travel Video Competition 2022 di Tulungagung. Disana saya bertemu dengan orang baru, teman baru yang sangat mengasyikkan. Oh iya tapi sebelum saya bercerita tentang kegiatan ini tahukah kalian dengan Tulungagung? Ya, barangkali banayk yang tidak tahu dengan kota kecil ini.

Tulungagung adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Kemudian Tulungagung juga berbatasan dengan berbagai kabupaten di sekitarnya seperti kabupaten Trenggalek dan kabupaten Ponorogo di sebelah barat, kabupaten Kediri di sisi utara, dan kabupaten Blitar di sisi timur.

Menurut cerita yang saya dengar dari orang setempat, dahulu daerah Tulungagung ini bernama kabupaten Ngrowo. Kenapa bisa demikian? Jadi Tulungagung ini termasuk dalam kota/kabupaten yang sudah lama berdiri. Kebetulan saat saya kesana juga bertepatan dengan ulang tahun yang ke 817. Nama Ngrowo diambil dari sebuah kadipaten di masa lampau. Dahulu kadipaten Ngrowo beribukota di Kalangbret. Namun pada tahun 1901 Masehi berganti menjadi kabupaten Tulungagung. Ngrowo sendiri bisa diartikan sumber air, tak heran demikian karena disini banyak ditemukan rawa.

Kegiatan Travel Video Competition di Tulungagung

Saya sangat senang karena menjadi salah satu peserta yang terpilih dalam kegiatan Travel Video Competition di Tulungagung ini. Pasalnya, saya menjadi punya teman baru, relasi baru serta pengalaman baru di Tulungagung. Selama 5 hari kami melalui berbagai rangkaian ittinerary yang cukup padat.

Oh iya sebelum saya cerita tentang kegiatan ini, simak pula cerita pengalaman naik kereta Matarmaja dari stasiun Tawang ke stasiun Tulungagung. Berangkat di tanggal 15 November pukul 17.35 WIB dari stasiun Tawang kereta Matarmaja yang melaju dari arah Jakarta tiba dan kemudian berangkat melanjutkan perjalanan. 6 jam berlalu kereta akhirnya sampai di Tulungagung dan saya sudah dijemput oleh salah satu panitia disana, mas Dhesma namanya.

Oke barulah pada keesokan hari tanggal 16 November kami rombongan mulai check in di Hotel Palapa Tulungagung untuk kemudian bersiap mengikuti acara pembukaan Tulungagung Travel Video Competition 2022 di aula Pendopo kabupaten Tulungagung. Kegiatan di hari itu berlanjut eksplor Candi Sanggrahan, Candi Gayatri, Mbalong Kawuk, dan malamnya melihat pentas Kentrung di Balai Budaya.

Di hari kedua, kami meninggalkan hotel untuk menuju sarapan di Wina Joglo. Kemudian mengunjungi sentra pembuatan krupuk rambak di Rambak Pak Djarwo. Mengisi makan siang di pinggir Kali Junjung dan sorenya kami trekking menuju ke Candi Urung untuk camp disana. Karena hujan yang tak kunjung reda tak banyak yang kami lakukan di malam hari. Oh iya saya ingat kami belajar tembang macapat.

Di hari ketiga, saat jam 4 pagi kami berkemas untuk menuju Candi Dadi yang letaknya lebih tinggi dari Candi Urung. Saat pagi hari saya melihat pemandangan yang indah dimana terlihat samudera awan. Tak lama kami disana dan setelah mendapat beberapa materi tentang candi ini kami turun untuk segera ke acara selanjutnya yakni di Pendopo Kongas Arum Tulungagung melihat upacara arak-arakan tumpeng Buceng Lanang dan Buceng Wedok dalam rangka ulang tahun Tulungagung ke 817. Kegiatan berlanjut untuk makan siang di Ndalem Mbah Topah dan terakhir camp di Pantai Sanggar.

Di hari keempat, perjalanan menuju ke Kedung Minten. Disana kami mandi air yang berasal langsung dari Gunung Wilis. Kegiatan berlanjut menuju ke Candi Penampihan. Jaraknya lumayan sekitar 1 jam setengah dari Kedung Minten ini. Kami sampai di Candi Penampihan saat menjelang sore. Berlanjut ke lokasi selanjutnya, di lokasi yang terakhir yakni di Wana Senggani Camp.

Di hari terakhir acara ditutup dan kami pulang kembali ke tempat masing-masing. Itulah cerita kami di Tulungagung dalam mengikuti kegiatan Tulungagung Travel Video Competition 2022 yang sangat menyenangkan dan seru tentunya. Adapun cerita masing-masing tempat nanti akan saya ceritakan terpisah dari sini. Terimakasih telah membaca, Tulungagung is Satisfying and Awesome Place. Tulungagung adalah tempat untuk pulang.

Baca juga Pengalaman Mencoba DJI Avata