Awal mula cerita
Sekarang adalah hari Jumat saat saya menulis cerita ini dan tepat satu bulan yang lalu saya dan beberapa kawan mendapat tugas untuk mengunjungi Kota Tegal. Ya kalian pasti tahu lah agenda saya kalau ke luar kota, kerja catering hehe. Catering mania? Mantap. Baiklah saya akan mulai bercerita, pagi itu Jumat 15 September 2017 saya berangkat dari Ngaliyan bersama Arif berboncengan untuk menuju kantor Sonokembang Catering. Jam setengah 8 kami berangkat dan sampai di Pedurungan jam 8 lebih, mengingat karena lalulintas saat itu masih padat yakni jam-jam sibuk orang berangkat kerja jadi agak lama sampainya.
Sebenarnya, saat itu saya telah ditunggu oleh Dian di Pasar Pedurungan. Ya, dalam cerita kali ini, saya mengajak Dian ikut ke Tegal. Dian menunggu di Pasar Pedurungan untuk ikut menuju ke kantor Sonokembang. Maklum karena Dian belum pernah ikut ke luar kota jadi belum tahu kantornya, jadi dia menunggu disana.
Didalam Bus sebelum berangkat
Sampai di kantor saya menjumpai banyak kawan yang lainnya sudah datang diantaranya ada Mas Latif, dan ada Aziz temannya mas Faiz. Selang beberapa menit kemudian datanglah Solah, Muslih, Imam ke kantor Sonokembang. Tak berapa lama, semua orang mulai memasuki bus untuk bersiap menuju ke Kota Tegal. Setelah absen dan berdoa kami bus pun melaju meninnggalkan kantor Sonokembang dan kami pun berangkat.

Perjalanan menuju Tegal
Bus melaju dan saya duduk di paling belakang bersama Mas Latif, Dian, dan Arif. Alhamdulillah sarapan sudah ada jadi saya sarapan dulu di dalam bus. Kami memasuki tol Gayamsari yang nanti akan keluar di pintu tol Krapyak. Sekitar 1 jam sampailah kami di Kota Kendal, ya kota kelahiran saya kota yang saya banggakan haha. Semoga suatu saat saya bisa membanggakan Kendal dengan prestasi yang bagus. Aamin.
Perjalanan menuju Tegal berhenti di Pekalongan, kami berhenti untuk sholat Jum’at disana. Sekitar jam 1 siang kami meninggalkan masjid dan bus kembali melaju untuk lanjut ke Tegal. Alhamdulillh sekitar jam setengah 3 kami sampaai di lokasi, namanya Shangri-La, yang oleh masyarakat sekitar lebih familir dengan namaa nirmala. Entah saya juga kurang paham kenapa dinamai seperti itu. Yang jelas lokasinya adalah berada di jalur Pantura jadi mudah sekali untuk menemukannya.

Jalan-jalan ke Alun-alun Kota Tegal
Memasuki Shangri-La kami makan siaang dulu kemudian mulai menurunkan barang yang ada di truk, alhamdulilah cuma 4 truk. Kenapa Alhamdulillah? Karena yang kerja banyak sekitar 40 orang jadi agak ringan. Sore menjelang maghrib, kami selesai mendekor gedung dan artinya kami punya waktu dolan untuk malam nantinya.
Dari informasi yang saya dapatkan, ternyata Shangri-La letaknya tak jauh dari alun-alun Kota Tegal yakni sekitar 2 km yang dapat ditempuh jalan kaki sekitar 25 menit. Habis isya tepatnya, saya ajak Arif dan Dian untuk ke alun-alun Kota. Bermodalkan semangat dan sisa-sisa tenaga yang hampir habis, kami berjalan agak santai. Di sepanjang jalan menuju alun-alun banyak ojek online yang kami temui.

Sampai di alun-alun kota Tegal
Akhirnya sampailah kami di alun-alun. Saya kebelet pipis dan harus mencari kamar mandi. Karena di alun-alun tidak ad kamar mandi umum saya terpaksa ke masjid cuma untuk numpang ke kamar mandi, maafkan saya Gusti hehe. Berbeda, ketika saya mengunjungi Purbalingga kala itu, dimana di alun-alun tersebut ada kamar mandi. Sebenarnya alun-alun kota Tegal sama halnya seperti alun-alun di kota-kota lain, namun karena kami merasa tidak afdhol main ke suatu kota tanpa ke alun-alunnya.

Alun-alun kota Tegal
Tak jauh beda dengan alun-alun lain, disini banyak orang-orang yang nongkrong untuk menikmati malam ditemani minuman ringan dan aneka jajanan, ada pula remaja yang tengah memadu kasih. Jadi iri euy, haha. Setelah berkeliling dan capek kami mencari minuman dan bertemu dengan Muslih dan Imam, akhirnya kami bergabung. Saya tanya ke mereka ternyata mereka juga jalan kaki, haha. Kami menikmati malam itu sampai jam 11 malam dan pulang. Karena sudah capek kami pulangnya naik ojek online, dan ternyata cuma 10 ribu bayarnya. Sekembali dari alun-alun, saya langsung istirahat untuk tidur.

Acara kerja
Sabtu pagi, acara pernikahan dimulai. Ternyata yang menikah adalah anak dari salah satu tokoh Partai Gerindra dan tamunya ada 1500 lebih, yah lumayan banyak lah. Kami pun mulai bekerja. Sengaja saya tidak ingin menceritakan tentang kerjanya. Intinya kami selesai sekitar jam 2 dan selesai packing pukul setengah 5 sore. Akhirnya kami pulang ke Semarang dengan badan yang sudah capek dan ngantuk. Sekian dan terimakasih. Salam Gaweanedolan.

Satu tanggapan pada “Dolan ke alun-alun Kota Tegal”