Keseruan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang bareng Blogger, Vlogger dan Genpi Jateng

Famtrip

Dinas Pariwisata kabupaten Semarang adakan Famtrip bareng Blogger, Vlogger, dan Genpi Jateng

Hai sobat Blogger, ah lama kali saya tak menyapa kalian semua. Gimana kabar sehat kan? Ini gaes hari ini Kamis 22 September 2022 saya dan beberapa teman blogger, vlogger dan Genpi Jateng mendapat undangan untuk mengikuti acara Famtrip yang diadakan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Semarang.

Potensi Wisata Kabupaten Semarang

Mendengar kata Semarang tentu yang orang awam tuju pertama kali adalah kota Semarang. Jarang-jarang yang tahu kalau ternyata ada juga kabupaten Semarang. Inilah yang menjadi salah satu persoalan yang terjadi di kabupaten Semarang dalam membranding diri di kancah nasional khususnya pada pariwisata. Nah melalui kegiatan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang ini diharapkan dapat membantu promosi wisata di kabupaten Semarang.

Kegiatan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang

Nah di Famtrip kali ini kami mengunjungi beberapa tempat wisata di kabupaten Semarang gaes, mulai dari Watu Gajah Park, Pesona Garda, Bukit Cinta dan Muncul Waterpark. Untuk Bukit Cinta ini saya tak begitu asing mendengar karena memang dulu pernah kesini gaes tapi sudah lama sekali ya. Adapun nama-nama yang lain saya belum berkesempatan mengunjungi sebelumnya.

Watu Gajah Park

Sekira jam 8 pagi kami mulai berangkat menuju lokasi yang pertama yakni Watu Gajah Waterpark. Waterpark ini berlokasi di desa Ngobo kecamatan Bergas kabupaten Semarang. Lokasinya yang tak jauh dari pusat kota menjadikan tempat ini mudah untuk diakses. Tiket masuk ke wisata ini adalah sebesar Rp20.000 untuk weekday dan Rp25.000 untuk weekend. Wahana di Watu Gajah Waterpark ini cukup lengkap. Pengunjung bisa menikmati semua wahana ini dengan asyik. Banyak spot foto disini, kita bisa berfoto dengan latar belakang dinosaurus, watu gajah, gorilla, dan spot selfie lainnya. Fasilitas pun cukup lengkap ada toilet, mushola, gedung pertemuan dan lain-lain. Tapi ada satu hal yang membuat saya tertarik, apalagi kalau bukan Skatepark. Ya disini ada skateparknya tapi masih belum jadi. Next time kalau ada kesempatan kesini lagi saya mau bawa skateboard deh. Sayangnya kami punya keterbatasan waktu sehingga harus berlanjut ke lokasi berikutnya yakni Pesona Garda.

Pesona Garda

Berlanjut ke lokasi berikutnya, rombongan Famtrip kabupaten Semarang 2022 menuju ke wisata Pesona Garda. Pesona Garda ini adalah wahana air yang berlokasi di desa Candirejo kecamatan Pringapus. Sebenarnya rombongan bisa lewat dari jalan Bergas langsung ke Pringapus namun karena ada pengecoran jalan akhirnya kami lewat Tuntang ke arah Bringin.

Bisa dibilang jalan menuju Pesona Garda ini sudah bagus cor rata tapi karena kontur jalannya yang naik turun ditambah sempitnya ruas jalan ini membuat sulit untuk simpangam mobil di titik-titik tertentu. Sepanjang perjalanan saya melihat banyak hutan jati yang masih rimbun.

Alhamdulillah kami sampai di Pesona Garda sekitar jam 11.30 waktu setempat. Ternyata ini adalah wahana bermain air di sungai. Ada beberapa paket arung jeram yang ditawarkan. Mulai dari yang rute terjauh sepanjang 5 km dengan durasi sekitar 2 jam, dan ada pula arung jeram yang rute pendek 70 m kira-kira. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk main air, ada perahu karet, ban, dan kasur angin.

Saya mencoba semuanya dengan senang hati, kapan lagi main air serasa mengenang masa kecil ya kan. Untuk tetap menjaga keamanan kami memakai rompi parasut dan helm. Aliran air disini memang tidak terlalu deras dibanding dengan Kali Elo, Serayu dan sebagainya. Namun justru itulah yang membuat tempat ini menarik sehingga bisa dicoba semua kalangan terlebih bagi kalian yang takut dengan aliran arus deras.

Puas bermain air, perut keroncongan dan kami makan. Karena ini acara Famtrip maka dari pengelola sudah menyediakan. Eits tapi jangan khawatir bagi kalian yang mau kesini banyak warung yang berjualan sehingga tak perlu takut kelaparan ya gaes.

Bukit Cinta Banyubiru

Di lokasi yang terakhir rombongan menuju ke Bukit Cinta dan Muncul Waterpark. Keduanya tidak terlalu jauh masih di Banyubiru. Bukit Cinta ini tiket masuknya Rp10.000. Banyak perubahan yang semakin bagus di Bukit Cinta ini. Maklum terakhir kesini tahun 2015 atau 2016 lupa persisnya. Yang tak berubah dari sini tentu patung ularnya ya, karena memang itu ikon tempat ini. Kami berkeliling sebentar karena waktu juga sudah sore. Disini kita bisa naik perahu dan jetski, kalau kesini mending pagi atau siang biar puas naik perahu. Tak lama kami pun cabut untuk ke Muncul Waterpark.

Muncul Waterpark

Tak banyak yang kami lakukan disini karena memanv sudah sore dan sepertinya sedang dalam perbaikan juga. Namun tempat ini pun saya rasa patut untuk dikunjungi teman-teman manakala sedang di Banyubiru.

Selesai Famtrip

Kegiatan Famtrip pun selesai dan kami kembali ke tempat masing-masing. Tentu saja masih ada banyak PR bagi Dinas Pariwisata kabupaten Semarang dalam memajukan potensi wilayahnya. Terimakasih kepada Dinas Pariwisata kabupaten Semarang yang telah mengundang kami untuk kegiatan ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Mount Kurikoma-栗駒山 (The Carpet of God)

About Mount Kurikoma

Mount Kurikoma-栗駒山(kurikomayama) also known as The Carpet of God is one of the 100 famous mountains in Japan. Mount Kurikoma located in the Tohoku region with an elevation of 1626 meter. This mountain is center on the border between Miyagi, Iwate, and Akita prefectures. Every year in peak season thousands of people come to hike. When spring season is famous for the beeches, summer are alpine plant and yellow-red leaves in autumn. The best time is in autumn season between mid-September-mid-October. In this season people come hike to see the red leaves.

How to get there

From Tokyo by the Shinkansen train about 2 hours to the Kurikoma-kogen Station (くりこま高原駅). Then continue by car 60 minutes. Otherwise, you can take a taxi for 12000-15000 yen all the way to Iwakagamidaira (いわかがみ平). At the end of September to mid-October there is a special bus managed by Miyako Bus. The fare is around 1600 yen one way. For more details please click here Miyako Bus.

From Tokyo by the Shinkansen train about 2 hours to Ichinoseki station (一ノ関駅). Take a taxi about 1 hour more fares 12000-15000. Or you can take a bus to Sukawa Hot Spring (須川高原温泉) about 90 minutes fare 1500 yen one way. For bus schedule please see here Iwateken Kotsu Bus.

From Sendai by the Shinkansen train about 30 minutes to the Kurikoma-kogen Station or Ichinoseki Station. Because I live in Sendai, I take the train (densha) Tohoku line from Sendai Station to Ichinoseki Station about 50 minutes and then continue by the bus to Sukawa Hot Spring.

Mount Kurikoma hiking trail course

There are 9 hiking trails with different levels of difficulty. The populer hikimg trail are:

  1. East Kurikoma Course (Higashi Kurikoma Course-東栗駒コース) 4km about 2,5 hours. East Kurikoma Course start from Iwakagamidaira which is recomended for beginner and intermediate.
  2. Sukawa Course (須川コース) 4 km about 2 hours. Sukawa Course start from Sukawa Kogen Onsen (須川高原温泉). It recommend for beginner and families.

Note*: Part of the Sukawa Course is currently closed, but there is a detour that will still take you to the summit through Ubunuma (産沼)

There are also hikers going up from the East Kurikoma Course and down to the Sukawa Course. I recommend it because hikers can enjoy the hot spring (onsen) at Sukawa Kogen Onsen.

What can you bring

Because this is a type of mountain that is not too high, it can be done daily hike. You can bring lunch and one bottle of drink is enough to reach the summit. Make sure the weather when climbing, if it will rain prepare a raincoat. if it’s windy, prepare a windbreaker jacket. Hikers come to enjoy the view of the autumn leaves, so I suggest bringing any camera, be it a cellphone, DSLR, or pocket camera. Use light shoes because it will make it easier for us to pass through the ups and downs. Also I recommend to use trekking pole to enjoy the hike.

Mount Kurikoma floral species

There are many floral species in Mount Kurikoma. in May-June are Heloniopsis orientalis, loxalis acetosella, Giaucidium palmatum, In June-July are Primula nipponica, Cotton grass, Adenophora azalea, Schizocodon soldanelloides, Kalmia procumbens, Bugbane, Dactylorhiza, Diapensia lapponica, In July-Agustus are Viola brevistipulata, Cassiope lycopodioides, Fauria crista-galli, Menyanthes trifoliata, Spiraea betulifolia, sanguisorba albiflora, Narthecium Asiaticum, Parnassia palustris.

My experience hike Mount Kurikoma

In the end, I had the chance to hike Mount Kurikoma on 19th September 2021. I hike via Sukawa Course. I arrived at Ichinoseki Station at 08.30 am and waited for the bus that left at 09.00 am to go to Sukawa Kogen Onsen. Then got there at 11.00 am as per the bus schedule for 90 minutes. Before hiking I checked my supplies and luggage again and prayed for smoothness and ease during the hike.

11.30 am I start to hike. At the beginning of the trail is a staircase with a stream of hot springs beside it. Then pass the incline with trees on the left and right. After that the track starts to climb a bit. After walking for almost 20 minutes arrived at Nagorigahara Swamp (なごりがはら沼). Here is a horizontal ramp with the savanna on the left and right. Resumed walking, I then crossed a small river. This section is dominated by slightly uphill and slightly sloping tracks.

20 minutes walk I arrived at Ubunuma. Here I take a short break for a drink because I was a bit tired at that time. While looking at the map I got at the Sukawa Kogen Onsen Tourist Information Center, I started walking again. In this part I enjoy the uphill track with views of red leaves along the way. After almost walking for more than two hours finally arrived at the top of Mount Kurikoma. Reach the top 01.40 pm. I rest for a while and then go down again to Sukawa Kogen Onsen because the bus I will be taking leaves at 04.30 pm.

According to my plan, I got off at 02.15 pm and arrived at Sukawa Kogen Onsen at 04.00 pm. After that wait for the bus and finally go home. Thanks for reading hope it helps. Enjoy Mount Kurikoma.

Read https://gaweanedolan.com/2020/02/06/bermain-snowboard-di-miyagi-jepang/

Musim dingin di Jepang: Bermain Snowboard di Miyagi

Sekilas Musim dingin di Jepang

Negara Jepang memasuki musim dingin pada bulan Desember dan berakhir pada bulan Februari. Di musim dingin tersebut ada kalender libur yang cukup panjang yakni sekitar satu minggu. Liburan musim dingin tahun 2019 jatuh pada tanggal 28 Desember sampai 5 Januari 2020 kemarin. Pada masa liburan tersebut kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Pun juga yang tak kalah terkenal adalah Hokkaido yang selalu menjadi magnet daya tarik untuk berkunjung ke Jepang pada liburan musim dingin. Lalu apakah ada daerah lain di Jepang yang bisa kita kunjungi saat musim dingin selain yang saya sebutkan di atas? Daerah lain yang bisa kita nikmati saat musim dingin di Jepang sebenarnya banyak sekali, ada Tateyama Alphine Route, Shirakawa-Go, Niigata, Nagano, Miyagi. Ketiga daerah terakhir yag saya sebutkan adalah tempat yang sangat cocok untuk bermain snowboarding maupun ski.

Salju di Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort

Prefektur Miyagi

Berbicara tentang Miyagi, banyak hal yang bakal saya ceritakan tentang salah satu perfektur di utara Jepang ini. Miyagi termasuk dalam kawasan Tohoku. Apa itu Tohoku? Tohoku memiliki arti timur laut dimana yang saya tahu Tohoku itu meliputi wilayah Miyagi, Fukushima, Akita, Aomori, Iwate dan Yamagata. Wilayah ini disatukan karena letak geografisnya. Nah karena kebetulan saya tinggal di Miyagi jadi saya sedikit tahu tentang Miyagi yang beribukota di Sendai.

Sebenarnya Miyagi punya potensi besar untuk bisa dieksplor, mengapa demikian? Karena Miyagi menawarkan alternatif wisata untuk orang-orang yang mungkin sudah bosan dengan tujuan wisata yang mainstream dan ingin mencari suasana yang berbeda dengan Tokyo, Osaka ataupun kota-kota lainnya. Sendai, ibukota Miyagi punya panganan khas yang terkenal dengan nama Gyutan. Olahan lidah sapi yang memiliki tekstur agak kenyal, alot tapi enak dan bikin ketagihan. Beberapa waktu lalu saya sudah mencobanya, memang enak Gyutan ini. Mungkin teman-teman bisa menemukan Gyutan di kota-kota lain tapi tetap Gyutan paling enak ada di Sendai hehe.Apa lagi yang dapat kita eksplor dari Miyagi, tentunya masih banyak lagi. Berhubung ini sedang musim dingin maka saya akan menceritakan serunya bermain salju di Miyagi, tepatnya di Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort. Seperti apa tempatnya? Berikut sedikit ulasan yang saya catat saat mengunjunginya.

Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort

Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort berlokasi di Fubozan Fukuokayatsumiya Shiroishi, Miyagi 989-0733. Resort ski ini adalah salah satu resort ski terkenal yang ada di Miyagi. Untuk menuju ke lokasi saya harus naik densha (kereta listrik) dari Stasiun Sendai (Sendai Eki) dan turun di stasiun Shiroishi, tiketnya sekitar 700¥. Waktu yang ditempuh untuk sampai ke stasiun Shiroishi sekitar 30 menit. Keluar dari stasiun saya dan beberapa orang lainnya dari Keluarga Tohoku naik bus untuk menuju ke lokasi resort, bus ini disediakan oleh resort tersebut. Kebetulan saya baru pertama kali datang kesana karena memang ada acara dengan Keluarga Tohoku, mungkin kalau tidak ada acara saya tidak akan main snowbard disana. Semua rombongan pun naik bus dan saya menikmati jalanan yang menanjak khas pegunungan. 30 menit berlalu, sampailah bus di tempat yang dituju, ya Miyagi Zao Ski Resort.

Untuk orang yang baru pertama kali mengunjungi resort ski pasti akan antusias untuk segera bermain ski ataupun snowboard, pun demikian dengan saya yang bersemangat untuk segera bermain salju. Sebagai orang Indonesia yang notabene dari kecil hingga dewasa tidak pernah bermain ski saya tidak pernah membayangkannya. Menurut informasi yang saya terima, tahun ini ketebalan saljunya tidak setebal tahun lalu. Namun hal tersebut tidak mengendurkan niat saya untuk menjajal snowboard untuk pertama kali.

Fasilitas di Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort

Segala perlengkapan mulai dari sepatu khusus snowboard, set baju dan celana sudah saya pakai. Untuk menyewanya saya harus merogoh kocek yang cukup lumayan, sewa papan snowboard dan sepatu 3000¥, sewa baju dan celana snowboard 3000¥, naik gondola 2000¥ sepuasnya. Bisa ditotal kan biaya yang dikeluarkan untuk bisa bermain snowboard memang agak lumayan mahal. Lalu fasilitas apa saja yang ada di resort ski ini? Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort terbilang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari fasilitas umum seperti restoran, area parkir yang luas untuk puluhan mobil, persewaan alat ski dan snowboard, toko souvenir, free wifi. Resort ski ini buka mulai jam 8.30 pagi sampai dengan 4.30 sore.

pintu masuk Miyagi Zao Shiroishi Ski Resort
Parkiran yang cukup luas

Bagaimana rasanya bermain snowboard pertama kali?

Rasanya sangat seru saat pertama kali mencoba berdiri diatas papan snowboard, berkali-kali bangun dan berkali-kali pula saya jatuh. Pun dengan naik gondola, ada perasaan takut saat menaikinya, karena gondolanya agak tinggi ada rasa takut apabila nanti terjatuh. Keseruan bermain snowboard membuat saya agak kurang menjaga keseimbangan sehingga saya terjatuh dan kaki kiri hampir patah. Beruntung Tuhan masih memberi saya keselamatan. Sebenarnya bermain snowboard maupun ski itu sangat mengasyikkan, namun bagi yang baru pertama kali mencoba mungkin lebih baik didampingi oleh ahlinya sehingga lebih mengetahui bagaimana bermain ski maupun snowboard yang benar dan aman.

Salju tidak terlalu tebal

Setelah kejadian kaki hampir patah tersebut saya langsung menyudahi bermain snowboard dan turun ke resort untuk mengganti baju. Ada rasa kapok dan tak ingin bermain snowboard lagi karena peristiwa menegangkan yang saya alami barusan. Saya hanya bisa bersyukur tidak terjadi hal yang buruk, dan mungkin ini adalah pengalaman pertama dan terakhir bagi saya untuk bermain snowboard. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat saya ingin mencoba bermain snowboard lagi.

Pengalaman bermain snowboard di Miyagi Zao Ski Resort pada hari itu ditutup dengan sesi foto bersama Keluarga Tohoku. Sore itu sekira jam 3 sore saya dan rombongan dari Keluarga Tohoku pulang dari resort menaiki bus yang tadi mengantar kami. Semua bersiap kembali ke tempat masing-masing, saya dan teman-teman dari Yoshioka harus kembali naik densha ke Sendai dan naik bus dari Sendai ke Yoshioka. Terimakasih telah membaca Gaweanedolan.com, disini saya selalu berusaha memberikan cerita tentang pengalaman yang telah saya lakukan dan semoga tulisan bermanfaat. Nantikan cerita-cerita selanjutnya gaweanedolan di Japan.

Baca juga: Ziarah ke makam Gus Dur

Tour de East Java, Days 1: Ziarah ke Makam Gus Dur

Cerita dibalik touring ke Jawa Timur

Selamat sore menjelang petang sahabat gaweanedolan, berjumpa lagi dengan saya lewat tulisan ini. Kali ini saya akan menuliskan sedikit cerita saya dan teman saya Ahsan yang melakukan touring dari Semarang ke Jombang, Blitar dan Pacitan. Waktu itu Kamis 14 Februari saya menyempatkan untuk mampir ke kostnya Ahsan dan bersantai disana. Berawal dari obrolan-obrolan ringan, Ahsan pun mengutarakan niatnya yang ingin melakukan ziarah ke Makam Gus Dur motoran alias touring. Yang menjadi masalah adalah dia bingung karena belum menemukan partner yang cocok yang bisa diajak untuk perjalanan jauh. Akhirnya dia pun berpikiran untuk mengajak saya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, saya yang memang saat itu sedang tidak ada kegiatan yang terlalu padat pun menyanggupi ajakan tersebut. Kami putuskan untuk melakukan touring ini pada hari Senin tanggal 18 Februari 2019. Berhubung ini adalah touring pertama saya ke Jawa Timur, saya menyebutnya dengan Tour De East Java hehe. Touring ini kami lakukan selama 3 hari yakni mulai berangkat dari Semarang ke Jombang-Blitar-Pacitan dan kembali lagi ke Semarang. Oleh karena itu saya membagi tulisan ini menjadi tiga bagian. Bagian yang pertama adalah saat di Jombang, baiklah mari teman-teman simak cerita saya.

Tour De East Java: Days 1 (Jombang)

Senin jam 9 pagi diawali dengan bismillah tentunya, Ahsan menggeber motor untuk memulai touring ini. Sesuai rencana kami akan langsung menuju ke Jombang dengan jarak yang akan ditempuh adalah sekitar 273 km dengan waktu kira-kira 7 jam. Tak banyak persiapan yang kami lakukan, hanya kondisi motor yang fit dan perbekalan pakaian dan uang saku untuk membeli makan di perjalanan. Rute yang akan kami lalui dari Semarang menuju Jombang ini adalah Ngaliyan – Gunungpati – Ungaran – Salatiga- Suruh – Karanggede ( Boyolali ) – Gemolong (Sragen) – Ngawi – Madiun – Nganjuk – Jombang.

perbatasan jawa tengah jawa timur
perbatasan jawa tengah jawa timur

Jombang

Selama menuju Jombang tak banyak kendala yang kami alami, alhamdulillah kami bersyukur karena tidak ada masalah yang berarti. Memang sepanjang perjalanan hujan gerimis berganti dengan hujan ringan dan berganti lagi dengan hujan deras setia menemani motor yang kami naiki. Seingat saya kami sampai di Jombang sekira pukul 16.00 dan sempat berhenti untuk solat Asar di sebuah masjid pinggir jalan yang bernama salah satu Jendral di tanah air. Orang Jombang pasti tahu masjid ini. Hujan sudah berhenti, solat pun sudah namun karena seharian di jalan akhirnya perut saya menyerah dan saya ngomong ke Ahsan untuk mencari warung makan di dekat kota. Tercetuslah nama Warung Pecel Bu Djiyah salah satu warung pecel terkenal di Jombang.

Pecel Pincuk Bu Djiyah

Seperti namanya, warung makan Pecel Pincuk Bu Djiyah diambil dari nama pemiliknya Ibu Djiyah. Untuk teman-teman yang sedang berkunjung atau ada rencana ke Jombang saya sarankan untuk mencicipi Pecel Bu Djiyah ini. Banyak foto-footo tokoh terkenal yang pernah makan disini mulai dari artis, ulama, pejabat daerah, pejabat nasional dan sebagainya. Sebagai orang luar kota yang baru pertama kali ke Jombang, rasa pecel ini sudah termasuk istimewa bagi saya. Dengan harga yang ramah di kantong pecel ini cukup membuat kenyang. Mau tahu harganya seporsi berapa? Seporsi pecel Bu Djiyah seharga Rp.12.000 dengan isian nasi, serundeng, rempeyek, turi, kangkung, bayam dan sambal kacang. Teman-teman juga bisa menambah dengan lauk lainnya seperti ayam dan lain-lain. Kemudian untuk teh hangat seharga Rp.4.000. Perut sudah kenyang, kami melanjutkan untuk sholat maghrib di Masjid Agung Jombang.

Masjid Agung Jombang

Masjid Baitul Mukminin atau saya akan menyebutnya Masjid Agung Jombang ini berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan, No. 28 Jombatan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sama seperti masjid di Jawa pada umumnya, tak terlalu ada yang membedakan Masjid Agung Jombang dengan masjid-masjid di kota-kota lainnya. Seperti kita tahu bahwa kebanyakan masjid agung di Jawa terletak di sebelah barat alun-alun. Hal itupun saya jumpai di Masjid Agung Jombang ini. Selama 30 menit mungkin kami menghabiskan waktu di masjid ini dan melihat sebentar ke alun-alun yang cukup ramai oleh warga. Karena waktu yang kami miliki terbatas, saya tak terlalu banyak mengeksplor masjid dan alun-alun Jombang ini, mungkin di lain kesempatan saya akan berkunjung kembali ke Jombang. Beranjak dari alun-alun dan masjid kami segera menuju lokasi makam Gus Dur.

khafid di masjid agung jombang
khafid di masjid agung jombang

Kompleks Makam Gus Dur

Makam KH. Abdurrahman Wahid yang terkenal dengan panggilan Gus Dur berlokasi di Kompleks Pesantren Tebuireng yakni di Jalan Irian Jaya Tebuireng No.10, Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61471. Jika teman-teman pernah berziarah kesini pasti tahu, dan juga bagi teman-teman yang belum pernah kesini jangan khawatir karena aksesnya cukup mudah kok. Tiba di kompleks Makam Gus Dur kami sempatkan untuk beristirahat sejenak dan sembari melihat-lihat aneka souvenir yang dijajakan di jalan depan makam tersebut. Akhirnya saya kepincut dengan sebuah peci yang cukup menarik dan saya membelinya, tak berapa lama kemudian Ahsan pun ikut tertarik membeli. Harga peci disini bervariasi mulai dari Rp15.000-Rp50.000 sesuai dengan model, motif, kualitas dan jenisnya.

souvenir di makam gus dur
souvenir di makam gus dur

Ada hal yang cukup menarik manakala saya berkunjung ke Makam Gus Dur ini, memang benar apa yang saya dengar dari orang-orang bahwa makam Gus Dur ini tak pernah sepi dari peziarah. Meskipun saya kesana tidak saat ramai-ramainya tapi memang peziarah yang datang kesini tidak pernah sepi. Selesai berziarah mata saya tertarik melihat kaligrafi yang ada di dinding dan maket alias rencana pembangunan yang ada disini. Nampak bahwa memang pengelola disini ingin membangun sebuah kompleks terpadu mulai dari pondok pesantren tebuireng itu sendiri, kompleks makam Gus Dur, Universitas Tebuireng, dan Museum Islam Indonesia. Perlu teman-teman sekalian ketahui bahwa makam dari Gus Dur ini adalah satu kompleks dengan makam Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, ada pula makam keluarga yang lain namun saya tidak sempat mengetahui persis siapa saja yang dimakamkan disitu.

salah satu kaligrafi di lorong masuk makam Gus Dur
salah satu kaligrafi di lorong masuk makam Gus Dur

Bermalam di Tebuireng

Ziarah telah selesai dan malam sudah cukup larut, kami putuskan untuk nggembel alias bermalam di sebuah mushola kecil dekat penjual souvenir hehe. Segera saya mempersiapkan diri untuk tidur karena keesokan harinya kami harus pagi-pagi sekali untuk menuju Blitar. Pun demikian dengan Ahsan yang nampak segera tidur untuk mempersiapkan hari esok. Terimakasih Jombang, terimakasih Gus Dur. Alfatihah.

Baca juga: Ziarah Makam Soekarno di Blitar

Pantai Banyu Tibo Pacitan

Sambungan cerita Tour East Java

Siapa tidak tahu Pacitan? Salah satu kabupaten di Jawa Timur ini terkenal karena pantai-pantai dengan pemandangan yang indah serta banyaknya goa-goa yang unik. Menarik sekali bukan jika kita bisa berwisata di Pacitan. Alhamdulillah akhirnya saya berkesempatan mengunjungi Pacitan meskipun hanya sebentar. Sebenarnya ini bukanlah perjalanan yang baru saja saya lakukan, melainkan sambungan cerita saya saat touring East Java bersama Ahsan. Jika di cerita kemarin saya menceritakan pengalaman berziarah ke Makam Soekarno maka di bagian ini saya akan bercerita ketika kami mengunjungi obyek wisata Pantai Banyu Tibo Pacitan.

Foto oleh saya saat melintas di jalanan lintas selatan Pacitan
Foto oleh saya saat melintas di jalanan lintas selatan Pacitan

Dimana lokasi Pantai Banyu Tibo?

Pantai Banyu Tibo berlokasi di Desa Widoro Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Pantai ini berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan yang dapat ditempuh dengan waktu kira-kira 1 jam menggunakan mobil ataupun sepeda motor. Berada di ujung barat kabupaten Pacitan, pantai ini menawarkan keunikan tersendiri. Seperti apa keunikannya? nanti akan saya ceritakan.

Pantai Banyu Tibo
Foto oleh Ahsan,Pantai Banyu Tibo

Perjalanan dari Pondok Pesantren Termas ke Pantai Banyu Tibo

Tepat di hari ketiga tour kami di Jawa Timur, diputuskanlah bahwa tujuan kami selanjutnya adalah ke Pantai Banyu Tibo. Meskipun berbekal sedikit informasi tentang pantai ini tak menyurutkan langkah kami untuk kesana. Sengaja kami mengambil waktu perjalanan pagi karena rencananya selepas dari pantai ini kami akan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Semarang tepat pada hari itu juga. Ada satu hal yang tidak saya sadari ketika melakukan perjalanan jarak jauh, motornya kelelahan. Benar saja, motor beat milik Ahsan tidak kuat melewati tanjakan. Jalanan khas lintas selatan yang didominasi tanjakan dan turunan hampir saja mengganjal perjalanan kami. Beruntung saya dan Ahsan bisa sampai ke Pantai Banyu Tibo dengan selamat.

Perjalanan dari Pondok Pesantren Termas ke Pantai Banyu Tibo
Foto Perjalanan dari Pondok Pesantren Termas ke Pantai Banyu Tibo

Apa yang bisa kita nikmati di Pantai Banyu Tibo?

Seperti namanya Pantai Banyu Tibo, pantai ini menawarkan keunikan dimana ada sebuah air terjun yang langsung bermuara ke pantai. Banyu Tibo sendiri adalah sebutan dalam bahasa Jawa, “banyu” yang artinya adalah air dan “tibo” yang berarti adalah jatuh, itulah mengapa pantai ini dinamakan pantai Banyu Tibo. Setibanya di pantai ini kami sejenak melepas lelah sambil memandangi keindahan laut selatan dengan ombaknya yang besar. Sekira jam 9 pagi kami sampai di pantai dan suasana pantai ini masih sepi. Rasanya seperti pantai pribadi. Menurut cerita dari seorang teman saat pantai sedang surut kita bisa berjalan ke arah barat dan kita dapat memasuki wilayah Jawa Tengah. Kalau saja saya dan Ahsan ke pantai ini pagi-pagi buta mungkin kami dapat mencobanya, tapi tidak mengapa mungkin di lain kesempatan kami akan mencobanya.

Untuk bisa turun ke bawah kita harus menuruni beberapa anak tangga dan tangga buatan dari kayu, hati-hati jangan sampai jatuh. Pantai Banyu Tibo memiliki pasir putih yang indah seperti teman-teman bisa lihat foto dibawah ini memperlihatkan keindahan pasir putihnya. Namun pantai ini memiliki garis pantai yang tidak terlalu panjang. Pantai ini diapit oleh tebing-tebing yang berada di sebelah kiri dan kanannya. Harap berhati-hati saat berada di pinggir tebing karena bisa saja teman-teman terjatuh. Saya tidak menyarankan teman-teaman untuk mandi di pantai ya karena tahu sendiri kan ombak pantai selatan sangat besar.

pantai banyu tibo
Foto oleh Ahsan di Pantai Banyu Tibo saat saya menikmati indahnya pantai ini

Bagaimana akses menuju Pantai Banyu Tibo?

Untuk bisa ke pantai ini saya sarankan teman-teman menggunakan kendaraan pribadi seperti motor ataupun mobil. Pun bisa juga kita menyewa travel untuk pergi kesana. Mengapa demikian? karena sejauh yang saya amati ternyata lokasi pantai ini agak jauh dari jalan raya dan masuk ke dalam dan saya tidak melihat angkutan umum yang melewati pantai ini. Bagaimana jika teman-teman yang dari luar kota ingin ke Pantai Banyu Tibo? Gampang saja, teman-teman bisa menggunakan GPS untuk memudahkan akses ke lokasi dan insyaallah tidak akan tersesat. Yang saya ingat, rute ke pantai ini sebenarnya cukup mudah yakni dari jalan utama lintas selatan nanti akan ada jalan masuk ke selatan dan teman-teman tinggal mengikuti jalur tersebut untuk sampai ke lokasi pantai. Untuk tiket masuk ke pantai ini cukup murah yakni Rp5.000,00-.

Fasilitas apa saja yang ada di Pantai Banyu Tibo

Seperti pantai-pantai di Indonesia yang pernah saya kunjungi fasilitasnya hampir serupa. Ada beberapa warung yang siap memanjakan lidah dan beberapa kamar mandi yang dapat digunakan untuk membersihkan badan. Bagi yang beragama muslim disini pun terdapat mushola. Untuk lokasi parkiran mungkin bisa diisi oleh beberapa motor dan mobil karena lokasi parkirannya agak sempit. Tambahan juga, dari jalan aspal kita akan melewati jalan tanah berbatu yang mungkin lebarnya tak lebih dari 3 m. Mobil pun tidak dapat bersimpangan. Namun entah ya sekarang semoga sudah lebih baik aksesnya.

Makan siang di pinggir pantai

Bagi sebagian orang saat berkunjung ke suatu tempat pasti akan mencari khas dari daerah tersebut baik itu berupa makanan, minuman maupun keindahan tempat yang dikunjungi. Begitu pula kami, tak puas rasanya hanya menikmati keindahan pantai tanpa mencicipi makanan khas di Pantai Banyu Tibo ini. Sampai jam 11 siang hanya ada 1 warung yang buka dan kami pun kesana. Tak lama kami memesan salah satu menu yag kata ibu penjualnya adalah sah satu masakan khas yang dijajakan di Pantai Banyu Tibo. Namanya adalah ikan layang. Satu porsi ikan layang goreng plus sambal ditemani dengan sepiring nasi hangat dan kesegaran kelapa muda menambah syahdu suasana makan siang di pinggir pantai. Satu porsi ikan layang plus nasi cukup ditebus dengan uang Rp13.000,00 dan kelapa muda seharga Rp8.000,00, tentu ini adalah harga yang murah bukan?

seporsi nasi hangat dan ikan layang
Foto oleh saya, seporsi nasi hangat dan ikan layang

Pulang ke Semarang

Matahari sudah meninggi seakan memberi isyarat kepada kami untuk bersiap meningalkan Pantai Banyu Tibo dengan segala ketenangannya. Selesai berbenah dan membersihkan diri kami pun perlahan meninggalkan Pantai Banyu Tibo. Panas yang menyengat berubah menjadi mendung yang seolah ingin mengiringi kepulangan kami ke Seamarng. Sampai jumpa Pacitan, suatu saat aku akan kembali lagi.

Perjalanan pulang ke Semarang

Tips saat melakukan touring

Rencanakanlah liburanmu dengen baik, mungkin itu salah satu tips dari saya setelah mendapat pengalaman berharga saat melakukan perjalanan jarak jauh. Periksa kendaraan apakah dalam keadaan yang siap diajak touring atau tidak jangan sampai kejadian rem blong atau sebagainya terjadi. Istirahat yang cukup baik diri kita maupun kendaraan yang kita naiki, jangan sampai seperti saya yang motornya mengalami kelelahan. Nah itulah tadi adalah sedikit tips saat melakukan touring ke luar kota yang insyaallah sangat berguna. Sampai disini dulu cerita saya tentang Pantai Banyu Tibo Pacitan. Nantikan cerita saya selanjutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam gaweanedolan

Baca juga: Ziarah ke Makam Soekarno di Blitar