Keseruan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang bareng Blogger, Vlogger dan Genpi Jateng

Famtrip

Dinas Pariwisata kabupaten Semarang adakan Famtrip bareng Blogger, Vlogger, dan Genpi Jateng

Hai sobat Blogger, ah lama kali saya tak menyapa kalian semua. Gimana kabar sehat kan? Ini gaes hari ini Kamis 22 September 2022 saya dan beberapa teman blogger, vlogger dan Genpi Jateng mendapat undangan untuk mengikuti acara Famtrip yang diadakan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Semarang.

Potensi Wisata Kabupaten Semarang

Mendengar kata Semarang tentu yang orang awam tuju pertama kali adalah kota Semarang. Jarang-jarang yang tahu kalau ternyata ada juga kabupaten Semarang. Inilah yang menjadi salah satu persoalan yang terjadi di kabupaten Semarang dalam membranding diri di kancah nasional khususnya pada pariwisata. Nah melalui kegiatan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang ini diharapkan dapat membantu promosi wisata di kabupaten Semarang.

Kegiatan Famtrip Dinas Pariwisata kabupaten Semarang

Nah di Famtrip kali ini kami mengunjungi beberapa tempat wisata di kabupaten Semarang gaes, mulai dari Watu Gajah Park, Pesona Garda, Bukit Cinta dan Muncul Waterpark. Untuk Bukit Cinta ini saya tak begitu asing mendengar karena memang dulu pernah kesini gaes tapi sudah lama sekali ya. Adapun nama-nama yang lain saya belum berkesempatan mengunjungi sebelumnya.

Watu Gajah Park

Sekira jam 8 pagi kami mulai berangkat menuju lokasi yang pertama yakni Watu Gajah Waterpark. Waterpark ini berlokasi di desa Ngobo kecamatan Bergas kabupaten Semarang. Lokasinya yang tak jauh dari pusat kota menjadikan tempat ini mudah untuk diakses. Tiket masuk ke wisata ini adalah sebesar Rp20.000 untuk weekday dan Rp25.000 untuk weekend. Wahana di Watu Gajah Waterpark ini cukup lengkap. Pengunjung bisa menikmati semua wahana ini dengan asyik. Banyak spot foto disini, kita bisa berfoto dengan latar belakang dinosaurus, watu gajah, gorilla, dan spot selfie lainnya. Fasilitas pun cukup lengkap ada toilet, mushola, gedung pertemuan dan lain-lain. Tapi ada satu hal yang membuat saya tertarik, apalagi kalau bukan Skatepark. Ya disini ada skateparknya tapi masih belum jadi. Next time kalau ada kesempatan kesini lagi saya mau bawa skateboard deh. Sayangnya kami punya keterbatasan waktu sehingga harus berlanjut ke lokasi berikutnya yakni Pesona Garda.

Pesona Garda

Berlanjut ke lokasi berikutnya, rombongan Famtrip kabupaten Semarang 2022 menuju ke wisata Pesona Garda. Pesona Garda ini adalah wahana air yang berlokasi di desa Candirejo kecamatan Pringapus. Sebenarnya rombongan bisa lewat dari jalan Bergas langsung ke Pringapus namun karena ada pengecoran jalan akhirnya kami lewat Tuntang ke arah Bringin.

Bisa dibilang jalan menuju Pesona Garda ini sudah bagus cor rata tapi karena kontur jalannya yang naik turun ditambah sempitnya ruas jalan ini membuat sulit untuk simpangam mobil di titik-titik tertentu. Sepanjang perjalanan saya melihat banyak hutan jati yang masih rimbun.

Alhamdulillah kami sampai di Pesona Garda sekitar jam 11.30 waktu setempat. Ternyata ini adalah wahana bermain air di sungai. Ada beberapa paket arung jeram yang ditawarkan. Mulai dari yang rute terjauh sepanjang 5 km dengan durasi sekitar 2 jam, dan ada pula arung jeram yang rute pendek 70 m kira-kira. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk main air, ada perahu karet, ban, dan kasur angin.

Saya mencoba semuanya dengan senang hati, kapan lagi main air serasa mengenang masa kecil ya kan. Untuk tetap menjaga keamanan kami memakai rompi parasut dan helm. Aliran air disini memang tidak terlalu deras dibanding dengan Kali Elo, Serayu dan sebagainya. Namun justru itulah yang membuat tempat ini menarik sehingga bisa dicoba semua kalangan terlebih bagi kalian yang takut dengan aliran arus deras.

Puas bermain air, perut keroncongan dan kami makan. Karena ini acara Famtrip maka dari pengelola sudah menyediakan. Eits tapi jangan khawatir bagi kalian yang mau kesini banyak warung yang berjualan sehingga tak perlu takut kelaparan ya gaes.

Bukit Cinta Banyubiru

Di lokasi yang terakhir rombongan menuju ke Bukit Cinta dan Muncul Waterpark. Keduanya tidak terlalu jauh masih di Banyubiru. Bukit Cinta ini tiket masuknya Rp10.000. Banyak perubahan yang semakin bagus di Bukit Cinta ini. Maklum terakhir kesini tahun 2015 atau 2016 lupa persisnya. Yang tak berubah dari sini tentu patung ularnya ya, karena memang itu ikon tempat ini. Kami berkeliling sebentar karena waktu juga sudah sore. Disini kita bisa naik perahu dan jetski, kalau kesini mending pagi atau siang biar puas naik perahu. Tak lama kami pun cabut untuk ke Muncul Waterpark.

Muncul Waterpark

Tak banyak yang kami lakukan disini karena memanv sudah sore dan sepertinya sedang dalam perbaikan juga. Namun tempat ini pun saya rasa patut untuk dikunjungi teman-teman manakala sedang di Banyubiru.

Selesai Famtrip

Kegiatan Famtrip pun selesai dan kami kembali ke tempat masing-masing. Tentu saja masih ada banyak PR bagi Dinas Pariwisata kabupaten Semarang dalam memajukan potensi wilayahnya. Terimakasih kepada Dinas Pariwisata kabupaten Semarang yang telah mengundang kami untuk kegiatan ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Pendakian Gunung Ungaran via Mawar

Gunung Ungaran

Gunung Ungaran, siapa yg tidak tahu Gunung Ungaran? Pasti semua orang tahu tentang gunung tersebut. Ya , gunung yang bisa dibilang tidak terlalu tinggi tapi juga mempunyai sensasi tersendiri ketika kita mendakinya. Begitulah yang saya rasakan setelah mendaki gunung tersebut. Saya melakukan pendakian gunung Ungaran via Mawar pada tanggal 14-15 April lalu tepatnya pada hari Sabtu dan Minggu. Baiklah, begini ceritanya, Sabtu pagi saya ditemani Taufiq, Khanif dan Davi mempersiapkan segala keperluan mendaki mulai dari perlengkapan tenda dan lainnya dan logistik yang akan dibawa saat pendakian nanti. Sorenya, sehabis asar kami bersiap-siap untuk berangkat mendaki Gunung Ungaran via Mawar.

Camp Area Gunung Ungaran
Camp Area Gunung Ungaran

Basecamp Mawar

Sampai di BC (baca basecamp-red) sekitar pukul setengah 9 malam dan kami istirahat sejenak serta sholat isya di mushola yang ada di BC. Oh iya, tiket masuk ke BC Mawar cukup murah, kami berempat habis total 30 ribu rupiah dan parkir motor 5 ribu rupiah permotor. Bisa dibilang Basecamp Mawar  sudah memberikan fasilitas yang baik kepada pengunjung. Ada kamar mandi yang banyak dan mushola yang cukup memadai. Tak hanya itu disini juga disediakan Camping Ground untuk mereka yang tidak ingin mendaki dan hanya ingin menghabiskan malam bersama kawan. Disini juga disediakan penyewaan alat pendakian yang cukup lengkap. Ada juga warung-warung yang buka pada siang hari. Oke kita cukupkan dulu membahas BC Mawar.

Proses Mendaki

Nah kita kembali ke pendakian saya dan teman-teman saya. Jam 9 malam memulai pendakian dan berdoa agar di perjalanan mendapat kelancaran dan tidak ada halangan suatu apapun. Pendakian Gunung Ungaran via Mawar ini ada 3 pos estimasi jarak dari BC ke pos 1 adalah setengah jam, pos 1 ke pos 2 setengah jam, pos 2 pos 3 satu jam, pos 3 ke puncak sekitar 2 jam. Jadi total kurang lebih adalah sekitar 4 jam untuk sampai puncak.
Benar saja, setelah kami berjalan santai sampailah kami di pos 1 dan kami istirahat sejenak. Malam itu hanya sedikit pendaki yang kami jumpai saat sampai di pos 1. Lanjut perjalanan dari pos 1 ke pos 2 kami melewati sungai yang airnya bisa kita gunakan untuk memasak. Di pendakian ini jujur saya merasa agak pusing dan kurang bersemangat, padahal di pendakian-pendakian gunung yang lain saya tidak pernah merasakan hal semacam ini. Terlebih partner saya Davi dan Khanif baru pertama kali ini muncak gunung. Jadi kami banyak beristirahat di tengah perjalanan.

puncak gunung ungaran
puncak gunung ungaran

Pos 2 dan Pos 3

Sampai di pos 2 kami istirahat sejenak. Sehabis pos 2 ini, kami keliru, kami mengambil jalur yang menuju arah Promasan sehingga hal itu membuat waktu kami lumayan banyak terbuang. Maklum karena ini pendakian kami semua di gunung ini. Dulu sering ke Promasan tapi tidak pernah naik ke puncak. Di perjalanan kami melewati perkebunan teh, ini adalah jalur dari Promasan. Akhirnya sampailah kami di pos 3 pukul 11 malam. Disana kami istirahat agak lama dan bertemu dengan pendaki dari Semarang yang mengantar temannya dari Jakarta.

Saat di pos 3 itulah ada sesuatu yang membuat saya agak kaget, saya melihat sepasang mata berwarna kuning, eh tapi Alhamdulillah ternyata itu adalah mata dari hewan primata yang ada di hutan tersebut. Karena sudah mengantuk dan ingin segera sampai ke atas kami pun segera melanjutkan perjalanan. Medan dari pos 3 menuju puncak inilah yang menguji stamina dan fokus kami. Bagaimana tidak, sepanjang trek yang kami lalui adalah bebatuan yang besar dan dengan Sudut kemiringan 45-60° . Sungguh bukan hal mudah ketika kita tidak benar-benar fokus dan konsentrasi karena kita bisa terjatuh dan terperosok ke bawah. Ditambah malam itu anginnya sangat kencang dan membuat saya dalam hati beristighfar agar tidak terjadi hal buruk. Alhamdulillah kami kemudian sampai di tempat camp yang letaknya dibawah puncak, kemudian kami segera mendirikan tenda agar bisa istirahat didalamnya. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 12 lebih dan setelah tenda jadi kami segera memasukinya.

Pagi hari

Paginya, saya melihat ternyata frame tenda tingkah patah terkena angin tadi malam. Kami kemudian menuju ke puncak. Setelah sekitar 20 menit akhirnya sampailah kami di puncak gunung Ungaran. Alhamdulillah bersyukur saya atas nikmat tersebut. Namun sayang saat itu cuaca agak mendung sehingga matahari nya tertutup awan. Setelah mengambil cukup gambar, kami kembali ke tenda untuk sarapan dan main kartu(gak pake uang kok, hehehe).
Sehabis sarapan dan berkemas kemas kami pun turun tak lupa dengan membawa sampah. Kami berdoa dan segera turun menuju ke BC. Alhamdulillah di perjalanan turun tidak banyak kendala yang kami lalui dan sebelum dhuhur kami telah sampai di BC. Itulah tadi cerita saya dan kawan-kawan saya saat mendaki gunung Ungaran, terimakasih telah membaca. Nantikan cerita saya selanjutnya. Salam Gaweanedolan!

Baca juga: Bersepeda dari Kendal ke Yogyakarta